IBUN – Masyarakat dipelosok Kabupaten Bandung sejauh ini belum mengetahui bahwa pada 9 Desember 2020 akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Hal tersebut diketahui pada saat tim gabungan Polsek Ibun, Koramil Ibun dan Polsek Ibun, Koramil Ibun-Paseh dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Ibun melaksanakan sosialisasi Pilbup Bandung di Jalan Kamojang Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Senin (9/11).
Salah seorang pengendara roda dua, Jajang, 52, warga Ibun, mengaku tidak mengetahui ada pemilihan kepala daerah di Kabupaten Bandung pada 9 Desember mendatang.
“Saya belum tahu kapan Pilkada Bandung. Soalnya belum ada yang ngasih tahu,” ujar Jajang.
Jajang mengatakan, bahwa selama ini belum ada sosialisasi Pilkada Kabupaten Bandung, baik yang datang ke rumahnya ataupun dalam sebuah kegiatan.
“Soalnya saya sehari-hari bertani kol di kawasan Kamojang, sehingga setiap hari pergi ke kebun,” paparnya.
Kapolsek Ibun Iptu Carsono mengakui. Ternyata masih banyak warga yang belum tahu kapan pelaksanaan Pilkada. Sehingga kegiatan sosialisasi harus dilakukan terus menurus.
Sasaran sosialisasi adalah para petani yang bercocok tanam di kawasan perbatasan Kabupaten Bandung dan kepada mereka yang kebetulan sedang beristirahat di warung-warung maupun hendak pergi dan pulang kerja.
Kamojang ini merupakan kawasan paling akhir di Kecamatan Ibun yang berbatasan dengan Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut,” kata dia.
Carsono juga mengatakan, saat melaksanakan sosialisasi Pilkada Bandung, pihaknya sempat bertanya kepada warga yang kebetulan lewat mengendarai roda dua saat akan bertani di kawasan Kamojang.
“Kita coba bertanya kepada masyarakat. Kapan Pilkada Bandung 2020, namun Hasilnya, sebagian masyarakat belum mengetahui kapan dilaksanakan Pilkada kabupaten Bandung dilaksanakan. Mereka bilang dirinya hanya buruh tani sayuran kol, jadi tiap hari hanya pergi ke kebun, sehingga tidak mengetahui akan ada pesta demokrasi,” kata Carsono.
Dia pun berharap, dalam pelaksanaan sosialisasi Pilkada Bandung itu partisipasi pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) mengalami peningkatan.
“Kami berharap, para pemilih ada di angka 80 persen. Dengan dilaksanakan sosialisasi ini, untuk menekan angka yang tidak memilih (Golput),” jelasnya. (yul/yan)