Bandara Kertajati Majalengka Masih Sepi, Begini Alasan Dirut BIJB

BANDUNG – Berbagai kalangan menyorotikeberadaan Bandara Kertajati yang belum difungsikan secara optimal. Padahal, kawasan Bandara Internasional itu,  sudah ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan baru dengan konsep Segitiga Rebanaoleg Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Adanya pandemi Covid-19 menambah, semakin sepi Bandara yang pembangunananya menelan anggaran sekitar Rp 4 Triliun itu.

Selain itu, akses jalan ke Bandara Kertajati melalui Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) saat ini masih belum bisa dilakukan. Sebab, pembangunan tol Cisumdawu yang sudah dicanangkan 7 tahun lalu masih belum tuntas.

Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB), Salahudin Rafi pun mengakui, kendala yang dihadapi saat ini akses Tol Cisumdawu menuju Kertajati menjadi kendala.

“Kenapa tol Cisumdawu? Kalau bandara itu punya daerah cakupan. Namanya Catchment Area. Nah catchment Bandara Kertajati itu dari Karawang ke Kertajati, Jawa Tengah bagian Barat ke Kertajati. Sama halnya Bandung. Itu diman nya 6,5 juta penumpang pertahun,” ucap Rafi sapaan akrabnya kepada Jabar Ekspres di Bandung, Kamis (5/10).

Dikatakannya, akses menuju bandara sangat dipertimbangkan dalam berpergian. Baik wisatawan maupun pekerjaan dinas keluar kota. Sehingga lebih memilih Bandara lain yang akses perjalanannya tidak memakai waktu lama.

“Karena aksesnya ke Bandara Kertajati itu masih diatas 90 menit. Sehingga penumpang masih memilih bandara lain,” katanya.

Dijelaskannya, dari 6,5 juta pertahun itu, 4 jutanya masih ke Bandara Husen, 1,2 juta ke Bandara Soekarno Hatta dan lainnya ke Bandara Halim.

“Rumusnya disitu, jadi tidak ada covid pun bangkitnya tidak seperti yang diharapkan,” jelasnya.

Dengan santai dirinya menerangkan, dari awal 2020 trafik keberangkatan di BIJB sudah 22 perhari. 11 datang, 11 berangkat. Cargonya pun, lanjut dia, rata-rata 6 sampai 8 ton perhari. Ditambah, pemberangkatan internasional sudah ada 2 Kertajati-Malaysia-Jeddah dan sebaliknya.

“Sudah jalan. Begitu 16 april saat pemerintah menerapkan pandemi, Kemenhub melakukan pembatasa ‘lockdown’ dan segala macam itu dari april sampai sekarang, turun. Namun, diprediksi kita hingga akhir tahun,” terangnya.

Disinggung mengenai bangkitnya bandara memerlukan waktu beberapa tahun, semuanya tergantung akses.

Guna menyakinkan akses sangat berpengaruh, Rafi mencohtohkan bandara Kulon Progo. Meskipun aksesnya jauh ke kota Jogja, tapi karena di Adisuciptonya sudah dikembalikan ke TNI AU. Maka semua penerbangannya beralih.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan