Kampanye Lewat Masker

Kampanye Lewat Masker
Tito Karnavian, Mendagri
0 Komentar

JAKARTA – Perlu ide khusus bagi para peserta untuk men­dulang suara di Pilkada 2020. Pagebluk Covid 19 membuat sejumlah aturan baru. Salah satunya larangan berkerumun. Mendagri Tito Karnavian me­nilai pemanfaatan hand sani­tizer dan masker sebagai bahan kampanye jauh lebih efektif dibandingkan menggunakan baliho.

“Masker lebih efektif daripada baliho, baliho itu statis, yang nonton orangnya lewat-lewat itu aja. Tapi kalau masker bisa masuk sampai ke gang-gang, ke pasar, tempat ibadah. Orang ngobrol pasti melihat muka. Sebetulnya yang pakai masker pasangan calon dia menjadi ajang promosi,” kata Tito, Selasa (20/10).

Mantan Kapolri ini juga men­yampaikan catatan-catatan penting dari Satuan Tugas (Sat­gas) Covid-19 pada rapat di Istana Negara kemarin (19/10). Beberapa daerah yang melak­sanakan Pilkada grafik penular­annya cenderung mengalami penurunan.

Baca Juga:Gugus Tugas Kecamatan Kritik BRI, Pencairan Bantuan Abaikan ProkesKartu Pupuk

Misalnya saja daerah yang semula berstatus zona merah berubah menjadi zona orange atau kuning. Demikian juga yang semula zona orange beru­bah menjadi zona kuning, dan yang zona kuning bergerak menjadi zona hijau.

“Nah ini artinya apa? Art­inya Pilkada yang tadinya diperkirakan, dikhawatirkan akan menjadi media penu­laran, ternyata (tidak terjadi). Artinya, korelasi antara Pilkada dengan penularan Covid-19 tidak memiliki korelasi lang­sung, yang memiliki korelasi adalah kepatuhan protokol. Jadi apakah daerah itu ada Pilkada atau tidak, sepanjang protokol Covid-19 dilakukan secara ketat dan pengawasan oleh Forkopimda dilakukan, itu bisa menekan malah,” kata Mendagri.(khf/fin)

0 Komentar