BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial meminta kepada seluruh Asosiasi Pedangan Pasar Tradisional (Appetra) agar bisa memberikan ide dan gagasan untuk penanganan penularan Covid-19.
Menurutnya, Appetra bisa membangun kolaborasi khususnya dalam penataan pasar tradisional. Sebab, hadirnya Appetra dapat menjadi instrumen sosial yang memberikan penguatan dalam kolaborasi dengan regulasi Pemkot Bandung. Khususnya dengan PD Pasar Bermartabat.
“Appetra bisa bersama-sama berkolaborasi mengatasi dan mengedukasi para pengunjung untuk melaksanakan protokol kesehatan. Alhamdulillah mereka juga tak hanya mengedukasi tetapi juga memberikan masker,” ujar Oded ketika pertemuannya dengan jajaran pengurus Aperta di Pasar Kosambi, belum lama ini.
Dia mengatakan, di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tidak terjadi klaster pandemi covid-19 di pasar tradisional. Tidak seperti dulu pernah awal-awal di Pasar Sadang Serang dan Leuwipanjang.
’’Tapi begitu kejadian kita lakukan penutupan dan sterilisasi di kawasan tersebut. Kita buka lagi, alhamdulillah tidak terjadi lagi,’’kata dia.
Namun Oded mengakui, perlu edukasi secara masif mengenai penerapan protokol kesehatan secara ketat kepada para pengunjung dan pedagang di pasar tradisional. Mengingat yang datang ke tempat itu dari berbagai kalangan.
Sementara itu, Ketua Appetra, TB. Zakaria memastikan, pihaknya Appetra bisa menjadi mitra strategis yang kritis dan solutif bagi pemangku jabatan di Kota Bandung.
“Harapannya Appetra bisa menjadi mitra kerja sama tak hanya bagi Pemkot Bandung, DPRD Kota Bandung dan PD. Pasar bermartabat tetapi juga dengan kepolisian dan pihak pemangku kepentingan lainnya,” tuturnya.
Sebagai bentuk dukungan dan kontribusi kepada Pemkot Bandung dalam penanganan Covid-19 di Kota Bandung khususnya di pasar tradisional, pihaknya membagikan sebanyak 4.000 masker kepada pedagang dan pengunjung pasar tradisional.
“Kami sudah berkeliling pasar di Kota Bandung untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan secara ketat di pasar tradisional”, katanya.(dan/yan)