SUBANG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI H Dedi Mulyadi melalukan pengecekan beras di gudang Bulog Karanganyar Subang, bersama Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bisnis Perum Bulog. Pada kesempatan tersebut, turut dihadiri Kepala Subdivre Bulog Subang – Purwakarta dan Pupuk Kujang.
Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI H Dedi Mulyadi mengatakan, kedatangan dirinya merupakan agenda kunjungan kerja. Dedi menyoroti temuan dari warga mengenai bantuan sosial beras di wilayah Kabupaten Purwakarta. Karung beras untuk KPM PKH tersebut, berisi beras dan biji plastik. “Saya meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri Purwakarta bisa mengusut tuntas hal ini,” katanya.
H Dedi juga meminta kepada Bulog, agar terus mengawal temuan biji plastik dalam beras untuk penerima KPM PKH tersebut. Jika memang bukan bulog, maka pihak bulog harus mengawal hal tersebut agar bisa membersihkan nama Bulog sebagai penyedia beras untuk program bantuan sosial beras tersebut. “Ya harus terus dikawal, sehingga Bulog bisa membersihkan namanya. Bahwasanya, ada oknum yang ingin menjatuhkan bulog. Ini juga penyidik dari Kejaksaan Purwakarta harus segera menuntaskan dan juga menetapkan tersangkanya,” katanya.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bisnis Perum Bulog Bachtiar mengatakan kunjungan kerja tersebut disamping menyamakan persepsi juga dikarenakan meninjau pergudangan Bulog di Subang. Pasokan beras di 1.600 unit gudang beras seluruh Indonesia yang bisa menampung 4 juta ton menyimpan beras-beras, termasuk di Kabupaten Subang. “Kita jelaskan untuk ketersediaan beras sangat aman,” ujarnya.
Mengenai temuan bantuan sosial beras untuk KPM PKH di Kabupaten Purwakarta, yang ditemukan ada beras terdapat biji plastiknya, Bachtiar menegaskan tidak mungkin. Menurutnya, sebelum dikemas dilakukan pengecekan dengan teliti. Bisa saja itu merupakan ulah pesaing bisnis beras yang kecewa, karena saat ini Bulog yang mengambil peran untuk penyediaan dan pengadaannya. “Ini dimungkinkan karena ada yang iri, sehingga seperti itu. Kami tegaskan beras dari kami tidak ada yang tercampur beras plastik,” tegasnya.
Temuan tersebut, sudah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Purwakarta dan dirinya ingin segera dituntaskan siapa pelakunya, sehingga nama baik Bulog bisa baik lagi. “Kami juga ingin kasus temuan biji plastik dalam beras tersebut bisa segera dituntaskan,” katanya.