LEMBANG – Kunjungan wisatawan ke objek wisata Lembang, Kabupaten Bandung Badat, terus mengalami penurunan yang sangat signifikan, hanya menyisakan 15 persen dari kunjungan normal.
“Saat ini kunjungan ke objek wisata Lembang sangat menurun drastis, paling sisa 15 persen dari normalnya. Itu juga kebanyakan pengunjung lokal Jawa Barat,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat Sri Dustirawati, Jumat (16/10).
Menurutnya, faktor penyebab menurunnya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung Barat, khususnya Lembang, karena pemberlakuan PSBB dan masih takutnya masyarakat mendatangi objek wisata.
“Sangat terasa penurunannya itu ketika PSBB Jakarta, karena kan mayoritas wisatawan kita itu dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang. Belum lagi masih pada takut sebetulnya, khawatir terpapar Covid-19,” ujarnya.
Beruntung pengelola wisata tidak melakukan PHK terhadap karyawan di tengah sepinya kunjungan wisatawan. Namun pengelola menyiasatinya dengan sistem shifting pegawai.
“Alhamdulillah tidak ada PHK, karena pemasukan sebetulnya menurun drastis. Tapi mereka siasati dengan shift, jadi minggu ini kerja, minggu depannya libur. Yang penting tidak sampai PHK,” katanya.
Di sisi lain, objek wisata alam seperti Gunung Putri dan tempat kemah lainnya cukup ramai dikunjungi. Beda dengan objek wisata buatan yang sepi pengunjung.
“Orang-orang mungkin berpikir wisata alam seperti kemping dan hiking lebih aman. Kalau kita tidak masalah, karena itu juga kan bisa membantu perputaran roda ekonomi warga Lembang,” bebernya.
Pihaknya tidak bisa memprediksi kapan kunjungan ke objek wisata di KBB terutama Lembang bisa kembali normal mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih terus berlangsung.
“Tidak bisa diprediksi kapan normalnya, tapi mudah-mudahan secepatnya bisa ramai lagi. Kita coba gencarkan promosi lokal saja jadi wisata tetap bisa berjalan,” tandasnya. (mg6/yan)