BANDUNG – Melemahnya pertumbuhan ekonomi di masa Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor pendapatan di pemerintah Kota Bandung.
Badan Pengelolaan Pendapatan Daeran (BPPD) Kota Bandung terpaksa merubah target pajak 2020 yang semula bernilai Rp 2.7 triliun turun menjadi Rp 1.7 triliun.
Sekretaris BPPD Kota Bandung Gun Gun Sumaryana mengatakan, sejauh ini baru terkumpul Rp 1.1 triliun dari sembilan mata pajak yang diberlakukan.
’’Perolehan pajak sampai 14 Oktober sudah sampai Rp 1,1 triliun dari target Rp 1.7 triliun. Jadi memang ada penurunan dan sangat berdampak signifikan dari wabah pandemic,’’ jelasnya di Balai Kota Bandung, Kamis (15/10).
Sembilan mata pajak antara lain hotel, restoran, hiburan parkir, penerangan jalan, BPHTB, PBB, reklame dan pajak air tanah. Penurunan signifikan terjadi pada mata pajak hotel, restoran, hiburan, dan parkir.
“Beberapa ke belakang restoran pun take away. Saat PSBB tingkat hunian hotel menurun. Tidak ada yang stabil tapi yang terbilang stabil itu penerangan jalan tapi terpengaruh,” tuturnya.
“Gambaran (perolehan pajak) 2019 restoran bisa sebulan Rp 30 miliar, pas pandemi bisa Rp 10 miliar alhamdulillah, sampai Rp 15 miliar mudah mudahan terus naik,” sambungnya.
Lebih lanjut Gun Gun mengatakan, adanya relaksasi beberapa sektor tidak begitu berpengaruh terhadap perolehan pajak. hal tersebut lantaran adanya insentif dan relaksasi pembayaran pajak oleh wajib pajak.
“Tidak ada pengaruh yang besar karena di tempat hiburan pelaporan saja tanggal 15 harus melaporkan terdampak pandemi tutup. Bioskop yang dinilai aman sampai saat ini satu studio cuma 5 orang sepuluh orang,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengaku, relaksasi sektor hiburan dan pariwisata belum bisa berkontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
Padahal tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung secara bertahap sudah memberikan izin operasional kepada sektor usaha dan pariwisata. Di antaranya tempat karaoke, hotel, mal, kelab malam, kafe sejak dua bulan terakhir dan bioskop.
Dari sisi pendapatan, Kota Bandung itu baru mendapai Rp 1.1 triliun dari target Rp 1.87 triliun. Sehingga pihaknya memiliki sisa target sekitar Rp 700 miliar.
’’Mudah-mudahan saja kita berdoa. Kami sudah coba hitung dari semua potensi jenis pajak yang ada, walaupun tidak akan mencapai target secara keseluruhan,” ujar Ema.