Bioskop di Bandung Dibuka Tuai Kritik, Yana Mulyana Jelaskan Prokesnya

BANDUNG – Adanya kekhawatiran sebagian orang terhadap penularan Covid-19 di Bioskop ditanggapi Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Menurutnya, kebijakan pemberian izin operasi sembilan bioskop sudah diperbolehkan buka sejak satu bulan. Namun karena proses impor film yang dilakukan juga memakan waktu yang cukup lama, sehingga pelaksanaan pembukaan bioskop baru bisa berjalan pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Berdasarkan penuturan Yana, pihak yang mengajukan untuk memperoleh izin beroperasi sebelumnya sudah ditinjau dan dilakukan simulasi oleh Pemkot Bandung melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung.

“Sesuai perwal yang ada kita itu harus melakukan simulasi dan peninjauan ke lokasi. Jadi waktu itu Alhamdulillah standar protokol kesehatan digunakan dan diterapkan dengan sangat ketat,” tutur Yana di Kota Bandung, Minggu (11/10).

“Sehingga tadi sebelum bioskop ini diberikan izin, itu melalui proses yang cukup lama melakukan juga beberapa simulasi prbaikan sehingga menurut gugus tugas, bioskop bisa diberikan izin untuk buka,” sambungnya.

Yana menyebutkan, protokol di bioskop meliputi pembatasan kursi dengan menggunakan tanda silang sekaligus pembatasan kapasitas penonton. “Kursinya ada yang hanya disilang ada yang bahkan dicabut kursinya, sehingga kapasitasnya tidak ada yang lebih dari 50 persen. Kemudian exhaust kita juga minta ditambah sehingga sirkulasi udara jadi jauh lebih baik di dalam ruangan bioskopnya,” jelasnya.

Yana menilai, bioskop yang sudah buka selama tiga hari tersebut juga masih terbilang sepi. Ia mengatakan masyarakat mungkin masih khawatir untuk melakukan aktivitas di ruang tertutup.

“Sebetulnya masih sepi lah pasti karena orang juga mungkin masih ada kekhawatiran untuk melakukan aktivitas di ruangan tertutup. Tapi sebagaimana dipesankan kepada pak wali bahwa kita melakukan relaksasi dan pelonggaran di beberapa sektor ekonomi atau  sosial tentunya harus sangat berhati-hati,” ungkapnya.

Yana turut menanggapi terkait kekhawatiran akan munculnya klaster baru penyebaran covid-19 dengan dibukanya kembali bioskop sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan sebelum pemberian izin operasi.

“Pada saat sebelum diberikan izin mereka bisa buka, kta sudah lakuka berbagai simulasi berbagai enerapanprotokol kesehatan yang ketat. Termasuk bioskop itu menandatangani surat pernyataan, apabila mereka tidak menerapkan standar protokol sehingga menjadi klaster baru, mereka harus segera tutup. Itu ada pernytaannya, dan mudah-mudahan jangan sampai ada klaster baru,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan