Belanda Perlebar Investasi Melaui PT Honicel Indonesia

BANDUNG – Negara Belanda melalui PT Honicel Indonesia terus memantapkan investasi dan jaringan bisnis di Indonesia.

Penanaman modal asing ini dinilai sangat membuahkan kepada dua belah pihak karena dinilai dengan investasi ini kedua pihak bisa tumbuh bersama di era yang sangat penuh tantangan ini.

Akan tetapi banyak yang menilai investasi di Indonesia itu high risk karena beberapa factor seperti, rawan nya gempa dan banjir, banyak nya demo yang terjadi dan infrastruktur yang kurang memadai.

Diluar itu semua baik dari sisi pro dan con nya, Investasi di Indonesia masih cenderung sangat diminati oleh pihak asing dan sangat didukung oleh Presiden Jokowi, seperti yang saimpaikan dalam visi misi nya dalam periode 2019-2024, salah satu nya adalah memudahkan dan mengundang investor asing untuk membuka lahan pekerjaan dan kesempatan baru bagi Indonesia.

Hal ini pun mengundang banyak nya lini bisnis baru untuk mulai produksi lokal di Indonesia.
Salah satu expansi atau bentuk kerja sama antara Belanda dan Indonesia adalah PT Honicel Indonesia, Kerjasama ini adalah satu dari sebagian banyak contoh antara bentuk kerja sama bilateral kedua Negara tersebut.

PT Honicel Indonesia mendirikan pabrik pertama nya di Tangerang Indonesia dan bertujuan untuk mendirikan pabrik nya di Surabaya dan Semarang dalam waktu dekat ini.

Lini bisnis nya mencakup kertas honeycomb yang di peruntukan dalam industry furniture dan pintu, PT Honicel Indonesia juga memproduksi dan mendorong Industri export untuk go green dengan menggunakan produk nya untuk mengurangi pemakaian dan penceramaran lingkungan yang disebabkan oleh Styrofoam.

Honicel Indonesia pun bertumbuh cepat karena dukungan masyarakan yang semakin peduli lingkungan.

Diharapkan nya dengan adanya fasilitas atau produksi lokal yang memadai baik dari kualitas dan kapasitas, konsumsi pasar export akan kebutuhan nya untuk packaging yang go green bisa terpenuhi oleh Honicel Indonesia.

Hal ini pun di setujui oleh pemegang saham lokal nya yang juga berperan sebagai Managing Director Honicel Indonesia saat ini.

“Pemakaian sekarang ini meningkat pesat dari pabrik pabrik yang export karena buyer diluar sana minta semua pengiriman sampai Negara mereka harus go green dan tidak boleh ada Styrofoam,” tutur Michael selaku MD Honicel Indonesia. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan