CIMAHI – Serapan anggaran belanja Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi baru mencapai 50,50 persen atau Rp. 738 miliar lebih dari total belanja daerah 2020 yang mencapai Rp. 1.4 Triliun.
Berdasarkan data dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) total pagu belanja tidak langsung mencapai Rp. 814 miliar. Namun, realisasinya baru Rp437 miliar lebihatau 53,76 persen.
Sedangkan untuk belanja langsung realisasi serapannya baru mencapai Rp. 300 miliar dari total Rp647 miliar atau 46,00 persen.
Menanggapi kondisi ini, Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna mengatakan, tidak terserapnya anggaran itu karena Pemkot Cimahi masih focus dalam penanganan Covid-19.
Meski begitu, pihaknya berharap serapan anggaran pada akhir tahun nanti bisa mencapai 80 persen lebih.
“Fokusnya masih ke Covid-19. Tapi mudah-mudahan (serapannya) bisa 80 persen lebih,” kata Ajay, Kamis (28/9).
Ajay memastikan, meski masih masa Pandemi, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tetap bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Meski banyak program yang terhambat karena adanya refocusing anggaran.
Sementara itu, Kepala Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan pada BPKAD Lia Yuliati mengatakan, belanja tidak langsung di antaranya meliputi belanja pegawai, belanja hibah hingga belanja bantuan sosial. Kemudian ada juga untuk belanja tak terduga.
Sedangkan belanja langsung digunakan untuk kebutuhan seperti belanja barang dan jasa di setiap SKPD hingga belanja modal.
Lia mengklaim, serapan anggaran akan sesuai harapan sebab masih ada sejumlah pekerjaan yang belum berjalan.
“Kalau saya optimis serapan anggarannya akan sesuai harapan,” katanya. (mg4/yan)