Jokowi: GP Ansor Kokoh Memainkan Peran Sebagai Simpul Kebangsaan

BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) mewarisi semangat para ulama yang mencintai tanah air adalah sebagian dari iman. Hal inilah yang selalu dibutuhkan kehadirannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Ini telah dibuktikan oleh GP Ansor dalam kiprahnya selama lebih dari setengah abad untuk terus berdiri, kokoh memainkan peran sebagai simpul kebangsaan. ini yang saya sejak lama sangat mengapresiasi dan menghargai kiprah GP Ansor,” ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Konfrensi Bersar XXIII Gerakan Pemuda Ansor‎ secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, dilansir dari JawaPos.com, Jumat (18/9).

Jokowi berujar, GP Ansor telah teruji mampu menjadi perekat di tengah keragaman dan perbedaan. Adanya Banser GP Ansor juga membuat masyarakat nyaman dan aman. Sehingga hal ini yang ingin apresiasi terhadap hadirnya GP Ansor ini.

“Bahkan, kehadiran Banser GP Ansor telah ikut memberikan rasa aman bagi semua.

“Ini yang juga saya sampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi. Peran sejarah GP Ansor ini sangat relevan dengan kondisi negara yang majemuk, yang beragam dalam suku agama dan juga budaya,” tambahnya.

Menurut Jokowi, keragaman dan perbedaan bukanlah kelemahan. Melainkan menjadi perkuat bagi masyarakat. Termasuk adanya keragaman ini membuat Indonesia sejajar dengan negara lain.

“Melainkan sebuah kekuatan yang kalau disatukan akan membuat negara dan bangsa kita menjadi negara maju yang berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia,” ungkapnya.

Jokowi juga menuturkan, dalam kehidupan demokrasi perbedaan dalam kemajemukan pasti sebuah keniscayaan. Sistem demokrasi di Indonesia telah memberikan ruang kebebasan untuk menyatakan pendapat.

Namun ruang kebebasan itu justru sering dibajak untuk mengklaim dirinya paling benar dan yang lain dipersalahkan, lalu merasa berhak memaksakan kehendak karena merasa paling benar.

“Karena itu saya berharap seluruh kader GP Ansor meneladani sikap terpuji yang diambil para ulama untuk selalu tawassuth tawasun, i’tidal tashamuth tanpa menghilangkan semangat amar ma’ruf nahi mungkar,” tuturnya. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan