Sementara untuk daerah yang mengalami kekeringan menahun namun memiliki sumber air dengan jarak kurang dari lima kilometer, maka mitigas dilakukan dengan proyek pipanisasi.
“Tapi ada desa desa yang betul betul tidak mempunyai sumber terdekat nah itu ya sudah pake tanki air,” ujarnya.
Dani mengaku, meskipun terdapat desa di Jabar yang yang sempat mengalami kekeringan di Jabar lantaran tidak turun hujan selama satu hingga dua pekan. Namun setelah pihaknya melakukan mitigasi hujan kembali turun.
“Dan belum ada yang (kekeringan) sampai satu kecamatan, berapa RW berapa kampung, gitu saja,” ungkapnya.
Disinggung mengenai daerah di Jabar yang langganan mengalami kekeringan, Dani mengatakan salah satunya di daerah Pantai Utara (Pantura). Hanya saja dengan kehadiran Waduk Jatigede, masyarakat sekitar menjadi sedikit tertolong.
Justru saat saat ini mitigasi dampak kekeringan rutin dilakukan di Bogor Barat menyusul banyaknya laporan dari masyarakat. Hal itu berbeda dengan Bogor Timur, seperti kawasan Puncak yang cenderung masih sering mengalami hujan.
“Jadi Jabar itu antik ya, dalam satu musim masih bisa terjadi tidak serempak. Nah kalau kebakaran kemarin ada di Ciremai tapi masih skala kecil dan ditangani oleh petugas,” tandasnya. (mg1/yan)