Melepaskan orang-orang yang sangat berharga dan penuh dedikasi itu adalah keputusan yang paling berat dan paling menyiksa yang pernah saya buat selama 30 tahun di Singapore Airlines.
Kepada kolega kita yang kena dampak diharapkan bisa mengerti bahwa ini bukan karena cerminan kemampuan dan prestasi Anda. Ini karena lumpuhnya bisnis travel akibat pandemi. Percayalah kami akan memproses semua itu dengan fair dan penuh rasa penghargaan. Kami melakukannya sebaik mungkin sesuai dengan penerimaan yang Anda perlukan di waktu penuh cobaan ini.
Beberapa minggu ke depan adalah waktu yang terberat dalam sejarah Singapore Airlines Group. Yakni ketika teman-teman kita meninggalkan perusahaan ini.
Marilah kita tetap menjaga hubungan antar kita, saling kontak di saat kita berada di waktu yang sulit ini.
With regards,
Choon Phong
***
Jelaslah negara besar ternyata memiliki sisi keunggulan tersendiri. Amerika, Tiongkok, India dan Indonesia adalah negara besar dengan pasar domestik yang menggiurkan.
Setelah ini, barangkali Singapore Airlines akan agresif mengakuisisi perusahaan-perusahaan penerbangan domestik di negara-negara besar.
Telkom Singapura tetap jaya karena memiliki anak-anak perusahaan di negara lain, termasuk Telkomsel yang menjadi raja di Indonesia.
Kini teori small is beautiful perlu didiskusikan lagi.(Dahlan Iskan)