RANCABALI – Pulihkan ekonomi sektor Wisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) sudah mengizinkan seluruh objek wisata kembali beraktivitas.
Menanggapi hal tersebut, penanggungjawab Agrowisata N8 unit Rancabali dan Malabar Sergieus Windhya mengatakan, sejak adanya penyebaran pandemi covid-19 pada bulan maret lalu. Pihaknya menutup total obyek wisata yang dikelolanya. Namun, setelah masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan semua objek wisata kembali dibuka. Sektor pariwisata dibawah naungan PTPN VIII tersebut, berangsur normal.
”Secara okupasi, kunjungan atau tingkat hunian sudah mulai normal. Alhamdulillah pengunjung objek wisata pemandian air panas walini dan Hunian Agrowisata N8 kembali banyak,” kata Sergius saat menghadiri giat Raker dan OKK PWI Kabupaten Bandung di Rancabali, belum lama ini.
Sergi sapaan akrab penanggungjawab Agrowisata N8 menjelaskan, meski sudah diperbolehkan menerima kunjungan wisatawan, pihaknya tetap mengikuti aturan penanggulangan covid-19. Salah satunya dengan membatasi jumlah pengunjung dan menerapak protokol kesehatan (Prokes).
”Meski pengelola memperketat protokol kesehatan, jumlah pengunjung terus bertambah apalagi saat weekend. Mungkin, masyarakat marasa jenuh terus dirumah. Sehingga, wajar saat lokasi objek wisata dibuka antusias berjunjung,” jelasnya.
Menurut Sergi, meski jumlah pengunjung membludak. Pihaknya tetap membatasi jumlah pengunjung, hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kerumunan masa dan mengantisipasi penyebaran covid-19. ”Selain membatasi jumlah pengunjung, kami juga memperketat protokol kesehatan dengan melakukan cek suhu tubuh para pengunjung, mewajibkan pake masker dan mendata semua pengunjung yang masuk dikawasan objek wisata walini dan agrowisata N8,” akunya.
Lebih lanjut Sergi mengatakan, meski penerapan prokes diperketat jumlah pengunjung terus bertambah. Kawasan obyek wisata yang dikelola Agrowisata tidak mengalami kekosongan, setiap pekan 15 unit villa dengan kapasitas hunian untuk 78 orang wisatawan selalu penuh.
”Melihat potensi ini, pihak manajemen berencana menambah sarana dan fasilitas wisata, di antaranya membangun beberapa villa agar menjadi daya tarik wisatawan untuk menginap. Obyek Wisata Walini ini menawarkan suasana alam yang hijau dan terintegrasi langsung dengan perkebunan teh,” ujarnya.
Sergi menegaskan, dalam rencana pengembangan kawasan wisata naungan agrowisata. Pihaknya membuka peluang bagi para investor untuk melakukan investasi disektor pariwisata. ”Ya, kami membukan para investor untuk berinvestasi. Sistemnya, mau melaksanakan rencana kami atau menerapkan konsep mereka,” tegasnya.