Bela Puan Maharani, Zuhairi: Sumbar Berubah Sejak Dikuasai PKS

JAKARTA-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluhkan dengan sikap Ketua DPP Puan Maharani yang menyindir seakan warga Sumbar tidak mendukung Negara Pancasila. Putri Ketua Umum PDIP itu pun menuai banyak kritik kerasa dari kalangan tokoh Minang.

Namun, PDIP pun tidak tidak tinggal diam, Salah satu politikusnya yakni Zuhairi Misrawi langsung membela pernyataan Puan yang dinilainya lebih dalam soal perspektif Pancasilanya.

“Puan ingin Pancasila itu benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa di Indonesia,” ujar Zuhairi dalam keterangannya, dilansir dari JawaPos.com, Kamis (3/9).

Selain itu, Zuhairi juga mengkritik PKS yang sudah 10 tahun berkuasa di Provinsi Sumatera Barat, dan membuat provinsi itu berubah total. Menurutnya, banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi.

“10 tahun di bawah kepemimpinan PKS nampak tidak ada kemajuan fundamental. Fakta yang ada, intoleransi dan politik identitas berkembang di wilayah yang masyarakatnya dikenal terbuka tersebut,” tambahnya.

“Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat,” klaim pria yang kadang disapa Gus Mis itu.

Karena itu, Zuhairi berharap agar sebaiknya juga mengedepankan kompetisi yang mencerdaskan. Seperti para pendahulu pelopor kemerdekaan dan pahlawan bangsa seperti Moh Hatta, KH Agus Salim, Prof Muhammad Yamin, Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Moh Natsir dan lain-lain yang berpolitik dengan santun.

“Kehadiran tokoh-tokoh berwawasan kebangsaan di tengah penjajahan, namun dengan kultur Islam yang berkemajuan tersebut menjadi daya pemicu generasi muda Sumatera Barat untuk ikut berpacu menjadi pelopor kemajuan bangsa, termasuk pelopor di dalam membumikan Pancasila,” ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sependapat dengan penilaian Gus bahwa masyarakat Sumatera Barat memang perpandangan terbuka dan dikenal relijius, kritis, rajin menuntut ilmu, dengan tradisi kebudayaan yang luar biasa.

“Lihat saja makanannya. Restoran Padang menjadi ikon makanan nasional Indonesia, bahkan diterima di seluruh penjuru Nusantara. Dengan diterimanya makanan Padang secara luas, patut disyukuri dan menjadikan masyarakat Sumatera Barat juga terbuka bagi seluruh warga bangsa. Inilah hebatnya Indonesia. Pancasila menjadi pemersatu dan jiwa kepribadian bangsa,” papar Hasto.

Tinggalkan Balasan