Zona Merah di Jabar Bertambah, Ditemukan Klaster-klaster Baru

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan terdapat tambahan Zona Merah di Jabar. Sebab, terdapat penemuan klaster baru Covid-19 di BoDeBek (Bogor, Depok, Bekasi), dan akan diberlakukan kembali PSBB.

“Fokus kepada Bodebek, PSBB yang ada di bodebek. Karena zona merah bertambah tidak hanya Kota Bogor tapi juga Kota Bekasi, Kota Depok dan Kab Bekasi,” ucap Emil di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (3/9).

“Di Bodebek hanya Kab Bogor yang tidak masuk zona merah. Mudahan seperti minggu lalu dengan adanya kordinasi baik kita bisa kembalikan ke resiko sedang dan rendah,” imbuhnya

Dikatakannya, ada kenaikan secara trend, klaster-klaster baru yang ditemukan. Sehingga kapasitas diruangan isolasi rumah sakit sampai hari ini ada kenaikan hingga angka 40 persen.

“Tadinya kita stabil di angkat 30 persenan. Tapi sudah satu bulan agak naik. Berarti ini mengindikaiskan ada kenaikan yang berbanding lurus dengan pergerakan,” katanya.

Ia menjelaskan, ketika dimasa AKB, pertumbuhan ekonomi berjalan dengan nornal. Namun, kata dia, tidak mungkin pergerakan dinormalisasi sehingga kasus turun.

“Yang kita harapkan adalah ekonomi jalan tapi naiknya itu dalam katagori terkendali,” jelasnya.

Ia mengaku, dirinya akan berkunjung ke Bekasi bertemu dengan pemilik-pemilik industri untuk memetakan problem nya ada disana sehingga tidak menimbulkan klaster baru lagi.

Menurutnya, meski di investigasi melalui timnya, industri di Jabar sampai saat ini protkol kesehatannya sangat ketat. Namun masih ada klaster.

“Masuk ke industri ketat sekali prosedur cara kerjanya. Maka saya besok akan mengkonfirmasi, jangan-jangan terpaparnya di tempat pemukimannya, sepulang kerja yang mana kontrolnya di lingkungan yang tidak seketat tempat kerjanya,” pungkasnya..

Fokus kepada Bodebek, PSBB yangbada di bodebek. Karena zona merah bertambah tidak hanyabkotabbogor tapi juga kota bekasi kotabdepok dan kab bekasi.

Jadi bobidebek hanya kab bogor yang tidak mausk zona merah. Mudahan sperti minggu lalu dnegan kordinasi baik kita bisa kembalikan ke resiko sedang dan rendah. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan