BANDUNG – Kalangan anggota dewan Jabar mengaku geram atas tingkah para spekulan yang melakukan penimbunan pupuk. Sebab, Ketika kebutuhan pupuk meningkat keberadaan pupuk bersubsidi mendadak menghilang.
Hal ini, berdasarkan temuan para anggota dewan ketika melakukan kunjungan kerja kelapangan di Kabupaten Karawang belum lama ini.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati menuturkan, kelangkaan pupuk bersubsidi sudah seharunya dicari tahu permasalahannya. Sebab, tidak menutup kemungkinan ulah para spekulan. Terlebih kelangkaan terjadi pada musim tanam.
’’Kelangkaan bukan terjadi kali ini saja, tapi selalu berulang setiap musim tanam. Oleh karenanya, kami meminta agar Gubernur Jawa Barat menindaklanjuti persoalan itu secara cepat,’’kata Rahmat dalam keterangan rilisnya kepada Jabar Ekspres, Senin, (25/8)
Dia menilai, Kabupaten Karawang adalah lumbung padinya Jawa Barat dan Nasional. Sehingga, kalau distribusi pupuk bersubsidi terganggu, dikhawatirkan produksi panganpun akan terganggu.
’’Salah satu produsen pupuk subsidi sebetulnya ada di Kabupaten Karawang yakni BUMN PT Pupuk Kujang, Dan ini sangat ironis sekali terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi’’kata dia.
Sementara itu, Anggota Fraksi PKS Abdul Hadi Wijaya menuturkan, di Jawa Barat tata kelola pertanian harus terus dibenahi dan dioptimalkan. Sebab, pertanian adalah sektor perekonomian yang tetap alami tumbuh di era pandemi Covid 19 ini.
’’Sudah sepantasnya Gubernur dan jajaran Perangkat Daerah serta BUMD lakukan langkah terobosan untuk melanjutkan tren positif ini,’’ucap dia.
Abdul Hadi menilai, Pemprov Jabar dengan BUMD seperti Argo Jabar seharusnya bisa memainkan peranannya, untuk mengatasi masalah kebutuhan pertanian mulai bibit , pupuk, insektisida dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, delapan anggota DPRD Jabar melaksanakan kegiatan Citra Bhakti Komisi di daerah pemilihannya. Adapun delapan anggota dewan itu di antaranya, Rahmat Hidayat Djati (FPKB), Sri Rahayu Agustina (FPG), Gina Fadila Swara (F GERINDRA-Persatuan), Ihsanudin (F GERINDRA-Persatuan), Sabil akbar (F NASDEM), Abdul Hadi Wijaya (FPKS), Iis Turniasih (FPDIP), dan Toto Purwanto Sandi (FPD). (rls/yan)