GARUT – Komunitas Wedding Garut (KWG) siap menjalin kerja sama membeli produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk kebutuhan pesta pernikahan sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita memang belum ada data valid untuk berapa banyak UMKM di Garut, tapi setidaknya keberadaan kami bisa mendorong UMKM,” kata perwakilan pengurus KWG, Kakaboy Balbil saat jumpa pers Kongres 1 Komunitas Wedding Garut di Kabupaten Garut, Rabu.
Ia menuturkan, KWG merupakan wadah bagi pelaku usaha wedding atau pesta pernikahan di Garut agar lebih baik dan bisa bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi lainnya di Garut.
Menurut dia, potensi berbagai produk usaha di Garut cukup banyak dan bagus sehingga perlu didorong usahanya agar tetap produktif.
“Kita ingin maju bareng, karena potensi Garut cukup bagus,” katanya.
Ia mengungkapkan, setiap harinya kegiatan pesta pernikahan cukup banyak, terutama di hari dan bulan tertentu bisa mencapai seratusan acara yang secara otomatis kegiatan itu menguntungkan pelaku usaha lainnya.
Menurut dia, keberadaan pelaku usaha wedding telah membantu pemerintah daerah untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat, untuk itu perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dalam mendorong sektor usaha penyelanggara pernikahan.
“Saya bilang rugi ketika pemerintah memandang sebelah mata KWD,” katanya.
Pengurus KWG lainnya, Cecep Safaatul Barkah menambahkan, hasil riset di lapangan UMKM di Gerut berjumlah 53 ribuan lebih dengan beragam macam produk yang bisa menunjang kegiatan pesta pernikahan.
Ia menjelaskan, produk UMKM yang pasti terlibat dalam pesta pernikahan di antaranya produk kain batik garutan, perajin janur kuning, jasa penjahit, tanda mata dan produk lainnya.
“Banyak yang terlibat seperti penjahit bisa menyiapkan baju, juga penjual souvenir,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan KWG harus mampu membangun perekonomian yang baik di Garut, dan bukan menjadi rebutan bisnis melainkan saling membantu dan mengembangkan usaha.
“Adanya KWG ini bukan menjadi rebutan lahan bisnis tapi sebagai fasilitator menyediakan informasi kepada konsumen,” katanya. (ant)