BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sudah menganggarkan sebesar Rp 14 Miliar untuk diberikan kepada siswa dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).
Sekretaris I PPDB Online Jawa Barat Dian Peniasiani mengatakan, berdasarkan data ada 7400 siswa KETM disalurkan ke sekolah SMA/SMK Swasta.
Akan tetapi, faktanya tidak semua siswa tersebut telah mendaftar ke sekolah tujuan. Kebanyakan mereka menunggu situasi aman. Sebab, ketika belajar di masa Pandemi factor biaya untuk belajar daring kemungkinan menjadi alasan tersendiri untuk menunda melanjutkan sekolah.
“Pemahaman masyarakat ini perlu diluruskan, jadi harus segera didaftarkan karena di Bulan Agustus akan didaftar ke Dapodik,”kata Sekretaris I PPDB Online Jawa Barat, Dian Peniasiani saat ditemui di DPRD Jabar, Kamis (13/8).
Dia menuturkan, dari anggaran yang sudah di alokasikan itu, prioritas pertama adalah siswa KETM yang mendaftar melalui sistem PPDB online. Sebab mereka telah mendaftarkan ke sekolah mana yang diinginkan.
Namun untuk siswa KETM yang diterima swasta, Disdik Jabar juga membantu. Namun, pihak sekolah swasta harus segera memberikan data siswa – siswa yang dikatagorikan KETM.
yang dimaksud.
Dian menuturkan, masalah siswa KETM yang di terima di sekolah swasta itu sudah disampaikan kepada Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) pada waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, disampaikan bahwa biaya pendidikan siswa KETM di sekolah swasta merupakan tanggung jawab pemerintah dan konstribusi masyarakat.
Aetelah siswa itu terdata, Disdik Jabar akan melakukan crosscheck dengan melakukan verifikasi. Sehingga, jika ini disetujui bantuan untuk Siswa KETM akan segera disalurkan.
“Jadi tolong segera di data daftar nama sekolahnya, asal sekolah, pekerjaan orangtuanya, beserta bukti dokumen ketidakmampuan siswa tersebut, apakah KIP, PKH dan lain-lain yang menguatkan kondisi siswa itu,” pungkas Dian. (mg1/yan).