BANDUNG – Di tengah Pandemi Covid-19 seluruh atlet jenjang pelajar belum bisa mensunjukan prestasi. Sebab, Seluruh kompetisi terhenti. Sehingga sebatas mengandalkan pembinaan dan kebugaran.
“Untuk pembinaan atlet kita hanya perbolehkan latihan saja, untuk pertandingan masih tidak diperbolehkan,”kata Kepala Seksi Insfrastruktur dan Sentra Olahraga, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Fiator Ambarita, saat ditemui, di Balaikota Bandung, Rabu (12/8).
Penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan olahraga dan penyelenggaraan pembinaan prestasi olahraga bagi olahragawan merupakan bagian dari tugas, pokok dan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Pihak Dinas Pemuda dan Olahraga sebatas menyediakan fasilitas latihan, dan tidak dapat memberlakukan pertandingan. Sebab, masih dinilai riskan.
“Kalau Cabor gulat itukan setiap kali sparing (bertanding) bersentuhan dengan yang lain, jadi untuk sekarang ditiadakan dulu, latihannya sendiri – sendiri, latihan saja sendiri apalagi bertanding, lebih tidak diperbolehkan lagi,”ungkapnya.
Fiator menyebutkan pada sisi latihan pun tidak semua diperbolehkan untuk berlatihan bersama pelatih, semisal, cabang gulat, pencaksilat, bolakaki, dan masih banyak lagi.
Padahal, setiap tahun selalu diadakan kegiatan pertandingan olahraga tingkat pelajar yakni Pekan Olahraga Pelajar (POPDA), Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) dan Pekan Olahraga Nasional (POPNAS). Namun dari rangkain kegiatan itu, dikatakan Fiator, 100 persen diberhentikan.
“Kalau tingkat pelajarkan ada POPDA, seharusnya sekarang tapi sekarang ditiadakan,” pungkasnya.
Dia mencontohkan Cabor Sepakbola, salahsatu Cabor yang tidak bisa dilanjutkan pertandingannya di tahun ini. Padahal, pertandingan telah melangkah ke jenjang Pekan Olahraga Wilayah (Porwil).
“Kebetulan saya menghendel sepakbola, sebelum ke Porwil, itu kan di tingkat POPDA dulu, di tingkat POPDA sudah terseleksi dan masuk putaran 8 besar,”ujarnya.
Seharusnya setelah melewati pertandingan di tingkat POPDA, akan dilanjutkan ke PORWIL, namun disayangkan pandemi mengubah seluruh elemen penjadwalan.
“Tapi dari rangkain pertandingan ini tidak ada lagi jadi semua berhenti, ini bukan hanya berlaku di cabang sepakbola saja, berlaku semuanya,”tandasnya.(mg2/yan).