Pada setiap pilar kecilnya, terpasang teks Dasasila Bandung atau sepuluh prinsip yang diadopsi pada saat Konferensi Asia – Afrika tahun 1955, sebagai deklarasi bersama negara Asia dan Afrika untuk menyuarakan kemerdekaan, kesetaraan, dan perdamaian dunia.
Monumen tersebut didesain oleh Ridwan Kamil dan pengerjaannya oleh seniman patung kontemporer, Dolorosa Sinaga. Turut serta peran dua BUMN Indonesia yang telah aktif di Aljazair yaitu PT. Pertamina dan PT Wijaya Karya (WIKA). Dibidang sosial budaya, KBRI Alger bekerja sama dengan beberapa tokoh masyarakat Aljazair mendirikan Asosiasi Persahabatan dan Persaudaraan Indonesia-Aljazair pada Februari 2014. Saat ini ketua Asosiasi dijabat oleh Ketua Kadinda Provinsi Biskra, dan asosiasi ini beranggotakan 80 orang dari berbagai profesi dengan harapan dapat meningkatkan hubungan persaudaraan dan people to people contact.
Kedekatan emosional dan historis antara Indonesia-Aljazair diharapkan tidak hanya dalam bentuk simbolis seperti Patung Bung Karno dan Dasa sila Bandung di Alger. Namun juga adanya peningkatan dalam beberapa hal baik sosial budaya people to people contact dan neraca perdagangan semakin meningkat. (**)
*Mahasiswa Pascasarjana Sejarah UIN SGD Bandung/FEALAC Warriors.