HUBUNGAN Indonesia dengan Aljazair telah dirintis sejak masa perjuangan bangsa Aljazair merebut kemerdekaan. Beberapa aktivitas Hubungan bilateral Indonesia-Aljazair beberapa tahun kebelakang antara lain: Kedua negara juga saling memberikan dukungan dalam organisasi internasional, antara lain saling dukung dalam keanggotaan Dewan International Telecommunication Union (ITU) periode 2014 – 2018, dukungan Aljazair terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Independent and Permanent Commision on Human Rights (IPHRC) pada OKI periode 2015-1018, dan juga dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 20152017, serta dukungan Indonesia atas pencalonan Lajazair sebagai anggota Dewan Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW) tahun 2014.
Atas permintaan Aljazair tanggal 25 September 2014di sela-sela SMU PBB ke-69, Menlu RI mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Aljazair, Ramtane Lamamra.
Di bidang politik, beberapa Pejabat Tinggi Indonesia berkunjung ke Aljazair, antara lain kunjungan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Pejabat Kementerian BUMN, Pejabat Sekretariat Kabinet, Pejabat Kementerian ESDM Pejabat Kemendag dan Badan Pemeriksa Keuangan. Selain itu, terdapat pula kunjungan dari PT. Pertamina. Sebaliknya, terdapat beberapa kunjungan pejabat Aljazair ke Indonesia, antara lain kunjungan Anggota Parlemen Aljazair dalam rangka menghadiri Forum ke-6 Aliansi Peradaban PBB Ekonomi yang diselenggarakan di Bali serta Kunjungan Direktur Asia Oriental dan Oceania Pasifisk, Kemlu Aljazair dalam rangka menghadiri pemakaman Dubes RI Bapak Ahmad Ni’am Salim.
Dipertengahan tahun 2020 ini hubungan Indonesia-Aljzair semakin kokok dengan adanya Monumen Bung Karno dan Dasa sila Bandung di Kota Alger. Monumen ini diresmikan sabtu 18 Juli 2020, dalam sambutan pada peresmian monumen tersebut Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah mengatakan.
“Monumen Soekarno akan menjadi pengingat bagi rakyat Aljazair dan Indonesia, terutama generasi muda, untuk menjaga prinsip-prinsip patriotisme, persatuan, perjuangan kemerdekaan, perdamaian dan kemakmuran dunia,” Monumen Soekarno berbentuk seperti bulan sabit dengan lima pilar bintang di setiap pojoknya, melambangkan bentuk bulan dan sabit dari bendera Aljazair.