NGAMPRAH – Penjual hewan kurban masih bisa meraup keuntungan di tengah pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19 dan adanya pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun ini.
Menurut Ana Gugum (39), penjual hewan kurban di Desa Cibodas, Lembang, alasannya karena masyarakat yang tidak jadi berangkat haji maupun umrah akhirnya mengalokasikan uangnya untuk berkurban.
”Karena keberangkatan haji dan umrah ditunda, mereka yang sudah niat berangkat tapi tak jadi, beralih membeli sapi kurban. Alhamdulillah memberikan berkah juga buat kita penjual hewan kurban,” kata Ana saat ditemui, Selasa (28/7).
Menurutnya, sejak bulan Mei hingga sepekan jelang Idul Adha, penjualan sapi kurban di peternakannya sudah tembus 510 ekor. Bahkan omset penjualan melonjak hampir 50 persen dibanding tahun lalu.
”Sebetulnya sempat pesimis saat ada Covid-19 tapi ternyata malah untung. Pembelinya kebanyakan memesan sapi super, mulai dari jenis sapi limosin, simental, brahma, dan PO yang beratnya mencapai 700 kilogram dengan kisaran harga Rp 40 juta ke atas. Alhamdulillah penjualan sangat bagus, tidak ada dampak dari corona,” jelasnya.
Ana menjelaskan, kondisi pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat juga melandasi orang untuk berbuat baik, salah satunya dengan cara berkurban setahun sekali. ”Mungkin bukan di sini saja, peternak di daerah lain pun sama mengalami peningkatan penjualan hewan kurban. Bisa jadi karena orang mau pada bersedekah melalui kurban,” tuturnya.
Dia menjelaskan, biasanya ia kerap menerima pesanan hewan kurban dari sekolah maupun pesantren. Namun karena aktivitas sekolah belum normal, maka penjualan hewan kurban ke sekolah dan pesantren pun terhenti.
”Kalau tahun kemarin lumayan banyak juga hewan kurban yang terjual ke sekolah-sekolah dan pesantren, tapi sekarang penjualannya turun. Mungkin karena belum sekolah lagi, masih belajar online,” akunya.
Kepala Bidang Kesehatan dan Pengendalian Hewan KBB Wiwin Apriyanti mengungkapkan pihaknya menargetkan 8000 ekor domba dan 5000 ekor sapi diperiksa sebelum dijual pada masyarakat menjelang Idul Adha.
”Kita kebut terus pemeriksaan hewan, targetnya 8000 domba dan 5000 sapi. Kalau hewan kurban yang sehat nanti akan kita beri label sehat dan halal, jadi baik dibeli masyarakat,” pungkasnya. (mg6/rus)