JAKARTA – PBSI Home Tournament memasuki fase akhir. Yakni, tunggal putri. Persaingan di sektor tersebut digelar di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (22/7) hingga Jumat (24/7).
Turnamen tersebut, diikuti 16 pemain yang dibagi dalam 4 grup. Dilihat dari tren beberapa bulan terakhir sebelum pandemi, penampilan pemain pelatnas prioritas sedang menurun. Gregoria Mariska Tunjung, pemain terbaik Indonesia mencatat prestasi paling tinggi menembus perempat final Thailand Masters pada Januari.
Sementara itu, Fitriani tak pernah lolos dari babak pertama dalam tiga turnamen yang diikuti sepanjang awal 2020. Kondisi tersebut semestinya bisa dimanfaatkan para pemain pelapis hingga junior. Ada beberapa nama yang diharapkan bisa membuat kejutan. Di antaranya, Putri Kusuma Wardani dan Stephanie Widjaja. Karena, grafik penampilan mereka sedang naik.
Putri misalnya. Pemain binaan PB Exist itu mencatatkan tren yang cukup baik sepanjang 2019. Dari 36 kali bertanding, 27 di antaranya sukses dimenangi. Artinya, persentase kemenangannya mencapai 65 persen. Tahun ini dia masuk tim Kejuaraan Asia 2020 di Manila, Filipina.
Dia berhasil memenangi satu-satunya pertandingan yang dijalani. Hal itu berbeda dengan para pemain senior. Misalnya, Fitriani yang hanya mencatatkan 18 kemenangan dari 40 pertandingan (45 persen). Sedangkan Gregoria hanya menang 13 kali dari 34 laga. Memang, level turnamen yang dijalani juga berbeda. Namun, catatan tersebut bisa menjadi bekal kepercayaan diri buat para pemain junior.
Karena itu, Gregoria juga tidak mau terbuai dengan status unggulan pertama. Di atas kertas, dia memang sepantasnya menjadi juara. Peringkat pemain dari Mutiara Cardinal Bandung itu juga jauh di atas para pemain junior. Yakni, posisi ke-24 dunia. Bandingkan dengan Putri K.W. yang masih meniti dari posisi ke-261 dunia. ”Peluang juara memang ada, tapi bukan berarti akan mudah,” kata Jorji. Menurut dia, pemain lain juga berambisi menjadi pemain tunggal putri terbaik di tanah air. ”Jadi, saya anggap semua lawan itu berat,”akunya.
Jorji menuturkan, semangat pemain muda patut diwaspadai. Terlebih, pada ajang itu, kebanyakan tidak memiliki beban. Mereka disebut bakal tampil lebih berani dan lepas. ”Mainnya nothing to lose dibanding yang senior. Saya akan tetap mewaspadai mereka,” tuturnya.