Dadang Kurniawan: Masalah PPDB ‘Online’ Setiap Daerah Berbeda, Kapasitas Daya Tampung Sekolah Jadi Sorotan

BANDUNG – Ketua Komisi V DPRD Jabar, Dadang Kurniawan berpendapat permasalahan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Online sejauh ini banyak mengalami kendala.

Meski begitu, persoalan PPDB bukan masalah lancar atau tidak, tetapi menyangkut minat masyarakat yang begitu tinggi untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri.

Menurutnya, setelah melakukan monitoring di daerah, permasalahan PPDB bisa berbeda-beda. Hal itu terjadi karena kapasitas dan daya tampung lebih kecil dari jumlah kelulusan.

’’Contohnya di Kota Bandung itu, kursi yang tersedia 4 ribuan tapi yang mendaftar mencapai 9 ribuan,” kata Dadang kepada Jabar Ekspres saat dihubungi, Senin (30/6).

Bahkan, ketika memonitor Kabupaten Garut, lanjut dia, ada sekitar 2 ribu kursi. Tapi yang mendaftar malah kurang. Kemudian setelah diidentifikasi masyarakat ternyata banyak belum paham PPDB online.

’’Ini menjadi catatan penting bagi Dinas Pendidikan dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saat sosialisasi terkait PPDB kedepan,’’cetus dia.

Dia menambahkan, masalah lainnya adalah mengenai pemerataan sekolah negeri di setiap daerah berbeda. Hal ini sebetulnya merupakan persoalan dasar.

’’Kami akan terus mengupayakan dengan memberikan anggaran pendidikan untuk terus mendorong pembangunan sekolah negeri di pelosok daerah,’’kata dia.

Dadang menambahkan, sejauh ini PPDB sudah memasuki tahapan pendaftaran ulang. Sehingga untuk para orang tua yang anaknya tidak lolos seleksi tidak berkecil hati.

“Pemprov Jabar  tidak membedakan-bedakan siapa ke sekolah negeri, dan siapa ke sekolah swasta,  siswa yang mendaftar jalur KETM pasti dibantu oleh pemprov,” ucap Dadang yang juga duduk di Fraksi Gerindra itu. (yan)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan