Dampak Proyek KCIC Rumah Milik Warga Desa Cilame Mengalami Kerusakan

NGAMPRAH – Beberapa rumah milik warga di Kampung Simpati RT 03/RW 05, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami kerusakan akibat pengerjaan proyek Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC).

Salah satu, rumah milik salah seorang warga, Eka Suryana, 45, mengalami retak pada bagian dinding. Hal ini diduga adanya pengerjaan pengeboran tiang pancang (bored pile).

Bukan hanya itu, pihak pelaksana proyek dengan sewenang-wenang menutup akses keluar masuk warga. Sehingga, membuat aktivitas warga desa terganggu.

“Proyek tersebut membuat saya pribadi dan warga lainnya jadi terhambat beraktivitas tidak bisa masuk dan keluar rumah karena akses jalan satu-satunya tertutup,” ujar Eka, Senin (29/6).

Selain dinding retak, sumber air dari PDAM yang biasanya sangat mudah didapatkan warga, kini airnya mengalami gangguan karena pipa penyeluran air bersih mengalami kerusakan juga.

“Air ledeng sudah tidak mengalir karena pipa rusak, dinding retak-retak, genting pada jatuh karena getaran pengeboran. Saat hujan, otomatis bocor semua,” jelasnya.

Melihat kondisi rumahnya seperti itu, dia terpaksa mengungsi dengan mengontak rumah di lokasi yang lebih aman dan mudah diakses.

Eka mengaku, setiap mengadukan kondisi rumahnya kepada pelaksana proyek belum ada tanggapan.

Sementara itu, Ketua RW 05, Ondi Mangkubumi mengatakan, terdapat dua rumah yang akses jalannya tertutup proyek tersebut.

Dua rumah itu menurutnya sudah sejak beberapa waktu lalu tidak dihuni pemiliknya.

“Memang jalannya bukan jalan umum. Di situ ada dua rumah. Dua-duanya sekarang kosong tapi yang satu dikontrakin untuk pekerja proyek,” ungkapnya.

Ondi mengaku, sudah menerima keluhan dari pemilik rumah yang tertutup aksesnya. Sedangkan untuk keluhan akan disampaikan kepada pihak PT KCIC.

“Akses jalan akan dibuka kembali kalau pengerjaan sudah selesai. Ini hanya tertutup sementara,” ucapnya.

Ketika dikonfirmasi masalah itu, Manager PR dan CSR PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Deni Yusdiana mengakui belum mengetahui terkait peristiwa tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya melakukan pengecekan ke lapangan.

“Saya belum tahu tentang kejadian itu, nanti saya cek dulu ke lapangan,” katanya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan