JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menetapkan masa transisi PSBB hingga 18 Juni. Beberapa aturan dilonggarkan. Banyak aspek kehidupan masyarakat yang bisa kembali dijalankan. Termasuk kegiatan olahraga. Nah, dengan begitu, pelatnas yang dulu terpaksa berhenti bisa dimulai lagi.
Menpora Zainudin Amali mempersilakan pelatnas berjalan lagi. Toh, sebelumnya ada tiga cabor yang tetap menggelar pelatihan di masa PSBB. Yakni, bulu tangkis, angkat besi, dan menembak.
”Silakan jalan. Yang perlu diingat, cabor harus menyampaikan rencana lengkap tentang program pelatnasnya. Tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Itu, tiga cabor bisa kok,” kata Menpora kemarin.
Amali menjelaskan, tiga cabor tersebut bisa menjadi contoh bagi cabor lain yang ingin melanjutkan pelatnas. Misalnya, sebelum memulai karantina, para personelnya menjalani tes cepat atau bahkan swab.
Setelah pelatnas berjalan pun, mereka harus mendapatkan pemeriksaan rutin. Juga tetap diisolasi sehingga steril dari dunia luar. ”Setiap cabor yang akan melakukan pelatnas bisa menyampaikan surat permohonan dispensasi kepada kami. Latihan, asrama, pelatih, secara terperinci. Nanti kami sampaikan ke Kementerian Kesehatan dan gugus tugas. Kalau mereka sudah oke, dari kami juga oke,” jelasnya.
Meski sudah mendapat lampu hijau, tidak semua cabor antusias menggelar kembali pelatihan terpusat. Misalnya, renang. Sebab, situasi belum membaik. Tingkat infeksi masih sangat tinggi.
Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardja mengatakan tidak ingin gegabah mengambil keputusan. Apalagi, pelatnas melibatkan banyak orang. ”Memang betul di kolam renang ada kaporit dan lainnya. Tetapi, di luar itu masih cukup berisiko penularannya. Prinsip kami adalah kesehatan dan keselamatan atlet yang utama,” papar Harlin ketika dihubungi.
Menunda pelatnas di Jakarta, tampaknya, juga akan dilakukan atletik. Program pelatnas sudah dibubarkan. Para atlet juga berlatih di daerah. Tanpa sokongan dana dari Kemenpora serta mempertimbangkan situasi yang masih rawan, PB PASI meminta para atlet tetap berlatih di bawah naungan pemprov masing-masing. ”Kalau saatnya sudah tepat nanti, pelatnas bisa dimulai lagi. Kami tidak mau ambil risiko,” pungkasnya.(jpc/rus)