BANDUNG – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Milik Pemprov Jabar salah satunya PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar terkena dampak dari wabah korona. Bahkan, perusahaan milik daerah ini disebut hampir bangkrut.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Thoriqoh Nashrullah Fitriyah membenarkan soal kondisi salah satu BUMD milik Pemprov yang mengalami krisis keuangan akibat wabah korona.
Politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan, jika Jaswita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, ruko, dan mal. Dengan kondisi seperti saat ini sektor tersebut ada beberapa yang ditutup, sehingga perekonomiannya pasti tidak berjalan.
“Kondisi seperti ini kan banyak hotel yang tidak berfungsi, artinya tidak ada masyarakat yang menginap. Namun mungkin ada beberapa hotel yang dipakai untuk khusus tenaga medis, salah satunya Hotel Preanger,” kata Thoriqoh, Jumat (15/5).
Dia menjelaskan, mungkin ada beberapa perusahaan yang masih berjalan di tengah pandemi Covid-19 saat ini, seperti di bidang otomotif (bengkel), ruko, dan lain-lain.
“Ada juga travel yang tidak bisa berjalan saat Covid-19 ini. Kemudian karena memang ruko sewanya bisa pertahun, sehingga ada beberapa ruko yang masih berjalan. Namun tetap dengan waktu buka yang dibatasi,” ungkapnya.
Thoriqoh melihat saat ini yang paling sibuk adalah Bank Bjb, karena saat ini bantuan sosial (bansos) banyak yang melalui itu.
“Bansos banyak disalurkan melalui Bjb, terutama dengan CSR-nya,” ujar Thoriqoh legislator Dapil II itu.
Thiriqoh mengimbau kepada perusahaan BUMD yang masih berjalan ditengah Covid-19 ini untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Seperti halnya pelayanan bank harus tetap melayani masyarakat meskipun saat Covid-19 ini. Maka dari itu harus menerapkan physical distancing, sosial distancing, pembatasan kerumunan, penggunaan masker, hand sanitizer, dan lain-lain,” paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Jaswita Jabar, Deni Nurdyana mengatakan bahwa Jaswita Jabar mempunyai 49 Aset hotel, beberapa mal, ruko, dan guest house. Menurutnya, jika ditotalkan aset Jaswita Jabar mencapai Rp 2,8 triliun. Namun angka tersebut bukan berarti uang, melainkan berupa aset.