“Apalagi sekarang dengan anggaran pariwista lain juga lebih ditujukan misalanya pembenahan situ, itu program pariwisata sampai saat ini di Jabar tidak berdasarkan keinginan pasar, semua dibangun berdasarkan keinginan kepala daerah,” ungkapnya.
“Sehingga pembanguann destiansi jauh dari keinginan pasarnya, wistawan yang datang ke Jabar itu gampang menggambarkannya. Warga jakarta yang setaip tahun berlibur ke Jabar mayoritas ke Bogor, Bandung dan Cirebon dan semua mencari apa yang telah dikenal baik dan tempat makan, jadi buka mencari situ disuatu tempat terpencil,” tambahnya.
Dari dinas perdaganan itu tadi sudah dikatakan industri sangat dalam, begitupun dengan perdaganan paling terdampak karena perang dagang Amerika dan China sehingga pertembuhan ekspornya minus.
“Jadi dengan luar biasa, artinya apa ketidaksiapan kita terhadap situasi seperti itu. Artinya kita tidak bergantung pada kondisi yang ada, tapi justru menpunyai anternatip ketika prodak kita tidak masuk ke Amerika dan China,” tutupnya. (mg4/yan)
