CIMAHI – Warga Kota Cimahi mempertanyakan bantuan yang tak kunjung datang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi. Padahal, bantuan sangat diharapkan untuk memperpanjang dapur agar tetap ‘ngebul’.
Kerinduan akan bantuan ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) hingga menyebabkan ekonomi masyarakat terdampak terlihat pada Senin (11/5) di sekitar Kihapit Barat, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Ratusan warga rela anter untuk mengambil paket sembako yang disediakan siswa kelas XII SMAN 4 Kota Cimahi. Paket sembako tersebut berisi berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, sayuran, telor dan lain-lain.
Enung (39), salah seorang warga mengaku sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah. Sebab, perekonomiannya sangat terdampak sejak pandemi Covid-19 datang. Maka begitu tahu akan ada bantuan sembako di SMAN 4, ia antre langsung sejak pagi.
“Saya udah anter dari jam 8 pagi. Lumayan buat makan sembakonya, kan nunggu bantuan pemerintah mah lama gak datang-datang,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Namun Enung harus merasakan kecewa. Sebab, aksi desak-desakannya dengan ratusan warga lainnya tak mendapatkan hasil. Ia tak kebagian paket sembakonya.
“Ya kecewa enggak dapat, padahal sudah antre dari jam 8 pagi. Dibagikan jam 10 pagi, tapi justru engga kebagian. Yang kebagian itu malah warga yang baru datang, ditambah ini berdesak-desakan,” tuturnya.
Ia mengaku sangat terdampak Covid-19, setelah suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan tidak lagi bekerja dan mendapatkan penghasilan.
“Untuk sehari-hari ya memang mengandalkan bantuan seperti ini saja, anak juga enggak kerja. Mau kerja apa sekarang, serba susah. Bantuan juga belum dapat,” ungkapnya.
Dwi Fitria Ambarina, salah seorang guru menjelaskan, pembagian sembako ini merupakan bentuk syukur atas kelulusan, siswa kelas XII SMA Negeri 4 Kota Cimahi. Namun saat aksi sosial dilakukan, yang terjadi malah di luar rencana.
Sebab awalnya, kata dia, mereka akan menggantungkan sembako berupa beras, minyak, telur, dan kebutuhan lainnya di pagar sekolah. Namun melihat warga yang terlampau membludak mengantre di depan sekolah, pihak sekolah berinisiatif membagikan sembako secara langsung.
“Memang tadi kondisinya sangat ramai, membludak. Padahal ini syukuran siswa kelas 12 kecil-kecilan saja. Siswa bingung mau tadinya mau gimana, setelah koordinasi dengan sekolah akhirnya diputuskan memberikan sedikit bantuan sembako untuk warga saja,” ungkap Dwi.