BANDUNG – Aksi video prank yang dilakukan oleh seorang Youtuber Ferdian Paleka berbuntut masalah hukum. Sebab, dalam aksinya tersebut mengandung pelecehan terhadap kaum transgender dan pencemaran nama baik.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga mengakui telah menerima laporan masalah tersebut dari komunitas transgender.
Dia menuturkan, laporan tersebut sudah disampaikan oleh perwakilan komunitas waria Srikandi Pasundan di Polrestabes Bandung. Sehingga, aparat langsung melakukan pendalaman dan peyelidikan tentang kasus itu.
’’Kepolisian akan menindak lanjutinya dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik dan Laporannya tentang UU ITE,” kata Saptono kepada waratwan ketika ditemui di Polrestabes Bandung, Selasa (5/5).
Sementara itu, komunitas transgender Kota Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan akan mendampingi empat korban prank jahilnya
“Malam ini kami ke sini (Polrestabes Bandung) untuk melaporkan video yang viral. Korban prank ada empat orang. Kami teman-teman waria Bandung support teman-teman yang jadi korban. Empat korban itu yang ada di video,” ujar waria yang mengaku bernama Abel.
Atas laporan itu, Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya sedang menindaklanjuti kasus ini dengan tahap penyeledikan.
“Kita lihat di media sosial langsung kita lakukan penyelidikan,”kata Ulung singkat.
Atas perbuatan Youtuber, Ferdian Paleka ini dapat diberlakukan Undang-Undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE).
“Ya nanti dikenakan undang-undang ITE,” ujarnya.
Belajar dari kasus ini, Ulung juga mengajak youtuber dan content creator creatif lainnya lebih banyak menyebarkan nilai-nilai optimis di tengah permasalahan Covid-19, supaya virus ini bisa diselesaikan.
“Kepada Youtuber harus memberikan semangat optimis kepada masyarakat untuk menghadapi Covid-19 ini dapat kita atasi dengan kerjasama dengan melaksanakan kegiatan tetap tinggal di rumah,” tegasnya. (mg2/yan).
