CIHAMPELAS – Warga Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dihebohkan dengan pemberian daging ayam dalam keadaan busuk.
Daging ayam tersebut diterima warga bersamaa dengan bahan makanan lainnya di antaranya beras 10 kg, kentang 1 kg, tomat 1 kg, buah pir 1 kg, telur 500 gram, mie instan 12 bungkus, minyak 2 liter, dan ayam potong 1 kg.
Di RW 13 yang ada di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, pengurus RW saat ini menerima 5 paket sembako melalui pihak desa, namun ayam potong yang diterima dalam kondisi busuk dan bau bangkai.
“Iya betul kami terima sembako dalam kondisi tak bisa konsumsi. Seperti ayam yang sudah busuk dan baunya tak sedap. Ini bisa menimbulkan penyakit. Beras juga kondisinya sama,” ujar Adi Hardiyanto, Ketua RW 13, saat dihubungi, Jumat (24/4).
Lantaran kondisi sembako yang diterima tidak layak konsumsi, pengurus RW setempat tidak akan membagikan sembako tersebut pada warga yang berhak menerimanya.
“Sebetulnya kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Tapi apa yang bisa dimanfaatkan kalau sembakonya sudah busuk saat diterima. Kami pasti akan buang item sembako yang busuk ini,” katanya. (mg6/yan)
Menanggapi hal tersebut, Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat, Kepala Dinsos KBB, Hari Partomo, mengatakan paket sembako yang disiapkan untul masyarakat dalam kondisi segar dan layak konsumsi. Namun akibat terlalu lama didistribusikan, akhirnya membusuk.
“Sebetulnya, bantuan itu ayam baku segar. Kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga daging ayamnya jadi kurang laik konsumsi,” ujar Hari.
Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk melapor dan mengembalikan paket bantuan tersebut ke Dinsos KBB agar bisa langsung diganti dengan paket sembako yang masih segar dan laik konsumsi.
“Silakan lapor ke kami dan nanti paket sembakonya akan diganti dengan yang baru dan laik konsumsi,” terangnya.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, ke depan pihaknya akan mengganti bantuan sembako berupa daging ayam potong dengan telur agar tidak membusuk meskipun terlambat sampai ke KPM.
“Untuk tahap berikutnya sedang dalam tahap evaluasi,” tegasnya. (mg6/yan)