CIHAMPELAS – Adanya paket sembako yang dibagikan ke warga desa Citapen yang berisi bahan makanan dan daging ayam berbau busuk langsung ditanggapi oleh Dinas Sosial KAbupaten Bandung Barat (Dinsos KBB).
Kepala Dinsos KBB, Hari Partomo beralasan, paket sembako yang disiapkan untuk masyarakat sebetulnya dalam kondisi segar dan layak konsumsi. Namun, akibat terlalu lama didistribusikan, akhirnya membusuk.
“Sebetulnya, bantuan itu ayam baku segar. Kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga daging ayamnya jadi kurang laik konsumsi,” ujar Hari kepada Jabar Ekspres, ketika dihubuingi Jumat, (24/4).
Untuk itu, jika ditemukan daging ayam tersebut tidak layak di konsumsi maka pihaknya mempersilakan masyarakat untuk melapor dan mengembalikan paket bantuan itu.
’’Nanti kita bisa langsung diganti dengan paket sembako yang masih segar dan laik konsumsi,’’ucap dia.
Hari menegaskan, agar kejadian yang sama tidak terulang, ke depan pihaknya akan mengganti bantuan sembako berupa daging ayam potong dengan telur agar tidak membusuk meskipun terlambat sampai ke KPM.
“Untuk tahap berikutnya sedang dalam tahap evaluasi,” tegasnya.
Sementara itu, Salah Warga dan tokoh masyarakat Desa Citapen Asep Suhendar, 55, mengatakan, untuk pembagian bantuan sosial seharusnya tidak perlu diisi dengan bahan makanan yang mudah membusuk.
Hal, ini untuk menghindari kejadian lamanya distribusi ke tangan masyarakat.
’’Sebaiknya bahan makanan yang kering saja dan awet,’’ujar dia.
Asep mempertanyakan, pembagian daging ayam yang tidak memperkirakan lamanya pendistribusian. Sehingga patut diduga dipilihnya daging ayam karena ada permainan.Terlebih daging ayam sekarang harganya sedang anjlok.
’’Harusnya Dinsos bisa memperkirakan dengan cermat lamanya paket bantuan itu sampai ke warga, jangan asal beli dan distribusikan saja tanpa melihat kualitas bahan makannanya,’’ucap dia. (mg6/yan).