Kena Dampak Covid-19, Penghasilan Asep Sebagai Ojek Pangkalan di Ujung Tanduk

CIMAHI – Wabah Corona Virus (Covid-19) bukan hanya berdampak terhadap kesehatan. Tapi juga berdampak terhadap ekonomi masyarakat di berbagai sektor profesi. Tak terkecuali tukang ojek pangkalan.

Seperti yang dirasakan Asep Saripudin, 41, tukang ojek pangkalan (opang) yang sehari-hari mangkal di sekitaran Yogya Cimahi, Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi.

Tukang ojek konvensional asal Kampung Nyalindung, RT 05/05, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi merasa kondisi ekonominya saat ini seperti diujung tanduk.

“Mulai awal Maret, penghasilan mulai turun. Kondisi ini paling parah. Ibarat hidup diujung tanduk,” ujar Asep saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Rabu (15/4).

Ia memulai profesinya sebagai tukang ojek pangkalan sejak tahun 2008. Sebelum virus asal Wuhan, China itu mewabah, terang Asep, dalam sehari dirinya bisa membawa pulang ke rumah Rp 80-100 ribu.

Namun setelah adanya Covid-19, yang diikuti dengan berbagai anjuran seperti diam di rumah untuk memutus virus tersebut, Asep hanya untuk mendapatkan Rp 20-25 ribu dalam sehari baginya cukup sulit. Tarif yang dipatok Asep untuk jarak dekat Rp 10-15 ribu, sedangkan jarak jauh Rp 20-25 ribu.

“Paling sekarang 1 sampai 3 kali narik. Itu belum pasti, kadang enggak ada

karena orang dianjurkan diam di rumah apalagi belanja sudah online,” ungkapnya.

Penghasilannya yang didapat untuk saat ini dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan tiga orang anak dan satu istri. “Iya diirit-irit untuk kebutuhan sehari-hari doang,” lirihnya.

Beban Asep semakin berat, sebab ia memiliki cicilan Rp 600 ribu per bulannya yang harus ia bayar ke salah satu leasing. Dirinya berharap dengan kondisi ekonomi yang terjun drastis, ada penangguhan pembayaran dari leasing.

Asep sudah mencoba mengungkapkan keinginan tersebut kepada pihak leasing, namun tak dibalukan. Ia hanya diberikan waktu perpanjangan untuk pembayaran cicilannya.

“Harus tetap bayar. Saya 10 bulan lagi, diperpanjang jadi 13 bulan. Cicilannya jadi sekitar Rp 400 ribuan lebih,” terangnya.

Dimasa sulit seperti ini, Usep sedikit bernafas lega setelah namanya tercantum untuk mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) bersama Polri. Bantuan itu rencananya akan didapat setiap bulan untuk tiga bulan ke depan.

Tinggalkan Balasan