Parpol Ajak Gerakan Potong Gaji untuk Korona

BANDUNG– Di tengah wabah virus korona yang terus menimbulkan korban jiwa membuat sejumlah partai politik (parpol) bergerak untuk menyisihkan gajinya untuk menangani virus korona.

Sekretaris Umum DPW PKS Jabar Abdul Hadi mengatakan, pembagian alokasi ini telah ditetapkan dalam mekanisme partai berlogo bulan sabit itu, melalui Satgas Covid-19 yang tersebar di setiap kota dan kabupaten di Jabar.

“Tim Covid-19 mengarahkan sesuai kebutuhan, dengan data yang akurat dari seluruh jejaring yang dimiliki,” kata Abdul Hadi dilansir detikcom, Senin (30/3).

Ia berharap gerakan ini, bisa menimbulkan efek resonansi dan bentuk kepedulian dari kalangan partai politik untuk kemanusiaan.

“Bahwa sebanyak mungkin komunitas, kelompok masyarakat, parpol, organisasi profesi dan lembaga pemerintahan terlibat dalam berkontribusi positif bagi masyarakat dalam berbagai bentuk sesuai kemampuan dan kondisi masing-masing,” katanya.

Sebelumnya, aksi potong gaji untuk penanggulangan wabah juga dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar beserta para ASN yang ada di dalamnya. Rencananya, aksi solidaritas ini akan dilakukan selama empat bulan ke depan.

Ketua Fraksi PKS Kabupaten Bandung Barat, Nevi Hendri mengatakan, sesuai instruksi pengurus pusat pemotongan gaji anggota legislatif juga berlaku di Bandung Barat. “Anggota Dewan dari Fraksi PKS gajinya akan dipangkas untuk membantu penanggulangan penyebaran COVID-19. Dimulai dari gaji bulan Maret 2020 ini,” kata Nevi.

Hal serupa diamini Rismanto, politisi PKS yang kini menjabat Ketua DPRD KBB. Menurutnya mekanisme penyaluran bisa melalui berbagai hal berkaitan dengan pencegahan.

“Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk fasilitasi penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga, masjid, dan lain-lain serta hal-hal mendesak lainnya terkait pencegahan penyebaran Covid-19,” terang Rismanto.

Langkah ini bertujuan membantu Pemerintah yang sedang gencar menangani penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat. PKS akan bergerak di tiap daerah pemilihan mengisi ruang yang belum tersentuh pemerintah daerah. “Ini akan berkelanjutan selama wabah ini masih ada. Semoga juga bisa membantu menambah pengadaan APD bagi tenaga medis serta Hand-Sanitizer bagi masyarakat. Baru nanti kalau perkembangan, kondisinya sudah membaik, akan ada evaluasi tentunya,” tandasnya. (bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan