BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat terus berupaya sigap dalam penanggulangan bencana terutama Hidrometeorologi yang saat ini marak terjadi di daerah Jabar.
Diketahui, sebelumnya Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor yang berlaku dari 1 Desember 2019 sampai 20 Juni 2020 melalui Surat Keputusan Gubenur Nomor 360/Kep.988/BPBD/2019.
“Upaya yang diharapkan melalui siaga darurat ini bahwa semua unsur yang terkait dengan penangulangan bencana agar segera mempersiapkan langkah-langkah guna menghadapi kemungkinan banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang yang tinggi,” ucap Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Jabar, Budi Budiman kepada Jabar Ekspres, Bandung, Kamis (20/2).
Menurutnya, upaya tersebut sudah dilaksanakan guna kesiap siagaan dalam menghadapi bencana. Tidak hanya itu, katanya, pihaknyapun telah melaksanakan Apel untuk siap siagaan untuk menghadapi bencana di Jawa Barat berlangsung tanggal 18 Desember 2019 lalu.
“Kita juga sudah mengerahkan sumber daya yang ada untuk menyiapkan dan sudah siaga dalam pengerahan sumber daya baik itu personil, peralatan untuk bencana dan tak lupa kita juga akan memantau kejadian baik itu kesiap siagaan pencegahan maupun penanganan bencana selama 24 jam dalam 7 hari,” kata Budi.
Ia mengaku, dari segi peralatan memang belum maksimal, namun pihanya akan tetap memaksimalkan peralatan maupun logistik yang ada guna menghadapi bencana.
“Logistik ini selain logistik yang disiapkan dari pemerintah Jawa Barat, di perkuat oleh pemerintah pusat BMPB untuk penanganan logistik jawa barat di seluruh kabupaten dan kita sudah perkuat juga kabupaten kabupaten yang ada dalam logistik,” sambungnya.
Budi menhimbau, dengan kondisi Hidrometeorologi yang sedang melanda di Jawa Barat yang diprediksi terjadi dari Januari sampai Maret diminta masyarakat untuk tetap bersiaga.
“Diharapkan pada seluruh masyarakat agar tetep siaga tetep waspada terhadap kondisi yang ada sekarang terutama mengahadapi musim hujan yang memang agak tinggi dan diharapkan masyarakat dapat mengupayakan lingkungan nya agar bersih terutama dari genangan genangan yang menghambat genangan di lingkungan nya sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti banjir dan banjir bandang,” himbaunya. (mg1/yan)