CIMAHI – Lapak kios di lantai 2 Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi yang disediakan khusus bagi Pedagang Kaki Lima (PKl) kosong tak berpenghuni.
Para pedagang yang direlokasi dari kawasan Alun-alun Cimahi, seperti Jalan Ria dan Jalan Pacinan yang seharusnya berada di sana, malah sama sekali tidak terlihat menjajakan berbagai macam dagangannya.
Berdasarkan pantauan pada Senin (17/2), di lantai 2 pasar yang terletak di Jalan Kolonel Masturi itu hanya terlihat sekitar 200 kios berukuran 2×2, tanpa pedagang. Bahkan, sebagian kios sudah menggunakan penutup atau pintu, sedangkan lainnya dibiarkan begitu saja.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Adet Chandra Purnama mengakui, pihaknya tidak mengetahui keberadaan para PKL pascaditertibkan dari seputar Alun-alun Cimahi.
“Di pasar enggak ada, entah di lapangan mungkin kucing-kucingan dengan petugas,” katanya saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Senin (17/2).
Disatu sisi, Adet meyebutkan memang cukup sulit untuk membuat lapak khusus PKL itu ramai dikunjungi konsumen, seperti lapak mereka sebelumnya. Pihaknya, kata dia, sudah mempermudah fasilitas untuk mobilitas pedagang maupun masyarakat untuk menuju ke area PKL.
“Kita sudah fasilitasi tempat, sekarang eskalator dan lift jalan semua meski setengah hari. Instalasi listrik di lantai 2 masih gratis, padahal pedagang di area bawah sudah pakai token masing-masing,” jelas Adet.
Dikatakannya, untuk menarik pengunjung agar datang ke lapak PKL memang dibutuhkan inovasi yang sesuai kebutuhan. Sebetulnya, kata Adet, pihaknya bersama dinas lain tengah menggarap kolaborasi untuk meramaikan pasar dengan berbagai kegiatan seperti seni budaya untuk hiburan dan lain-lain.
“Tapi kan sekarang pedagangnya yang tidak ada,” ucapnya.
Meski begitu, pihaknya terus mendorong para PKL untuk menempati kios yang sudah disediakan. Pihaknya berjanji akan terus melakukan promosi agar lantai 2 PAB bisa seramai lantai satu. Kami tetap mengharapkan pedagang bisa masuk ke pasar. Cuma, ya menempati tempat baru perlu ketekunan, tidak seperti jualan di pinggir jalan di trotoar,” tutur dia.
Sebelumnya, sempat ada dua pedagang yang menempati lapak