BANDUNG – Merebaknya isu Virus Corona membuat perdagangan Ekspor dan Impor ke negara China terhambat. Sehingga, beberapa komoditi barang seperti bawang putih mengalami kenaikan cukup signifikan.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres di Pasar Induk Caringin Kota Bandung, stok bawang putih yang dimiliki para pedagang besar sudah sangat menipis. Akibatnya, harga bawang putih jadi melambung tinggi.
Caringin sebagai pasar induk secara tidak langsung mengalami dampak negatif dari pemberhentian tersebut.
Edi Supriadi, 53, salah seorang pedagang Bawang Putih di Pasar Induk Caringin mengaku, bawang putih yang dijual merupakan stok lama, Sebab, sudah hamper dua minggu pihaknya belum memdapat kiriman bawang putih dari distributor.
Dia mereasa khawatir, jika kondisi ini dibiarkan sto bawang putih akan semakin menipis. Sebab, sejauh ini permintaan bawang putih masih sangat tinggi.
“Kalau dagangan kita inikan dibeli lagi sama pasar-pasar di kota Bandung lainnya, jadi takutnya stoknya habis kalau pasokan tidak terlambat,’’ujar Edi ketika ditemui di Pasar Induk Caringin Kota Bandung, Jalan Soekarno – Hatta. Senin (10/02).
Edi menyebutkan, perhari bisanya menerima pasokan bawang putih sebanyak 8 ton, Akan tetapi semenjak isu virus corona merebak suplai menjadi berkurang.
‘’Kita hanya dikirimi 4 – 5 ton. Untuk satu karung isinya sebanyak 20 kg. harga jual partai Rp 45ribu perkilogram.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pihaknya telah melaksanakan monitoring harga kebutyuhan pokok masyarakat (Kepokmas) satu kali dalam seminggu ke setiap pasar.
Berdasarkan hasil monitoring diperoleh data data harga bawang putih rata-rata di pasar tradisional seharga Rp 56 sampao Rp 60 ribu perkilogram.
‘’Harga normalnya Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu dari hari kamis, jadi naik dua kali lipat, kita memang akan mencari apakah stok berkurang atau ada spekulan bermain,”sampainya.
Kendati begitu, Elly mengungkapkan harga bawang putih di pasar tradisional dikatakan masih aman, tetapi harganya mengalami kenaikan.
Dia menuturkan, sebanyak 80 persen kebutuhan bawang putih berasal dari impor dari China, 20 persennya lagi dari lokal Kabupaten Bandung.