BOJONGSOANG — Banjir menggenangi wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, membuat seluruh siswa SMPN 1 Bojongsoang tak bisa pergi ke sekolah. Pihak sekolah bahkan telah meliburkan siswanya sejak empat hari lalu.
”Betul, semua siswa kami liburkan sejak Senin kemarin. Karena semua lingkungan sekolah terendam banjir, sehingga tidak bisa menggelar kegiatan belajar mengajar,” kata Cucu Darmawan Kepsek SMPN 1 Bojongsoang saat ditemui, Kamis (30/1).
Cucu menjelaskan, banjir mulai merendam bangunan sekolah sejak Sabtu 26 Januari 2020 ketika hujan deras mengguyur wilayah Bojongsoang. Kendati demikian, para siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) sebagai upaya persiapan UNBK.
KBM tersebut dilaksanakan di rumah masing-masing melalui aplikasi Ruang Guru, Rumah Belajar, dan aplikasi khusu milik SMPN 1 Bojongsoang. Sehingga, para siswa tidak terganggu dengan adanya banjir. ”Aplikasi milik kami sendiri ini bisa digunakan untuk penilaian langsung. Jadi guru bisa memberikan materi dan siswa mengerjakan di rumah. Jadi KBM tidak terganggu,” akunya.
Menurut Cucu, pihak sekolah hanya bisa pasrah dengan kejadian bencna tersebut. Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar sekolah bisa direlokasi. Dengan begitu, siswa dan guru akan lebih fokus. ”Itu (relokasi) kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Kami hanya berharap saja. Tahun lalu bahkan siswa 2 minggu diliburkan akibat banjir. Semoga masalah banjir bisa ada solusi nyata,”tuturnya.
Menanggapi kondisi yang menimpa SMPN 1 Bojongsoang, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar meninjau langsung ke lokasi. Cecep mengaku sangat prihatin dengan kondisi sekolah tersebut karena masih terendam banjir.
Menurut Cecep, meski tergenang banjir kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terdampak banjir harus tetap berjalan. Sebab, dikhawatirkan bisa mengurangi dan berdampak pada mutu pendidikan di Kabupaten Bandung.”Hasil monitoring saya menyarankan harus ada analisis ke depan oleh Pemkab Bandung. Walau kebanjiran, tetapi KBM harus tetap berjakan,” kata Cecep.
Saat meninjau sekolah, Cecep mengaku mendapat aspirasi dan keluhan dari guru dan orang tua siswa terkait upaya pemerintah terhadap kondisi SMPN 1 Bojongsoang. Sehingga, pihaknya akan mengusulkan agar ada rehabilitasi untuk sekolah tersebut.