BANDUNG – Berikan penghargaan kepada karyawannya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung memberikan hadiah umroh gratis dan bantuan biaya pendidikan bagi anak karyawan yang beruntung.
“Caranya dengan mengundi nomor induk karyawan (NIK). Yang nomornya keluar beruntung mendapatkan umroh gratis atau dana bantuan pendidikan,” ujar Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi.
Mereka (karyawan) yang beruntung itu setingkat Kabag ke bawah. Dan untuk jajaran direksi, tidak mendapatkan kesempatan untuk ikut undian.
Sebenarnya kata Sonny, PDAM sendiri memberikan hadiah umroh gratis untuk 15 orang. Namun, mendapat bantuan dari Bank BJB Cabang Tamansari 5 orang, Bank BJB Cabang Suci, BPR 2 orang, dan Bank Mandiri Cabang Surapati.
“Ini semua gabung dengan karyawan yang pergi secara mandiri, dari dana sendiri,” bebernya.
Selain hadiah umroh gratis, PDAM juga membagikan dana pendidikan sebesar Rp1 juta setahun kepada 50 orang bagi yang beruntung.
Menurut Sonny, pemberian umroh gratis ini, merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan secara rutin.
“Kebiasaan baik harus dilestarikan. Jadi ya kami teruskan agenda ini, sebagai bentuk reward dan punishment kepada karyawan,” jelasnya.
Dengan diberikannya reward ini, Sonny berharap bisa menjadikan motivasi kepada para karyawannya.
Kepada yang pergi umroh, Sonny berharap mereka bisa menjadi agen perubahan dan kebaikan baik untuk rekan-rekan dibkantor, maupun untuk keluarga di rumah.
“Kepada yang pergi umroh, saya juga titip doa, terbaik untuk perusahaan dan ketersediaan air baku,” katanya.
Reward beasiswa sendiri, Sonny berharap bisa membantu meringankan beban bagi yang memiliki anak sekolah.
Karena, Sonny mengakui gaji yang didapatkan karyawannya, mungkin tidak selalu bisa memenuhi pengeluaran kebutuhan sekolah.
Sementara itu, salah seorang pemenang umroh gratis, Sutedi mengatakan sangat bersyukur dan berterimakasih karena mendapatkan kesempatan pergi umroh.
“Alhamdulillah dapat kesempatan umroh. Kebetulan, saya belum pernah umroh,” jelas bapak dua anak itu.
Sutedi belum tahu akan pergi bersama istri atau hanya pergi sendiri, menurutnya itu bergantung situasi dan kondisi nantinya.
Sutedi sudah bekerja di PADM sejak 1997, dari saat itu hingga sekarang Sutedi bertugas di wilayah Bandung timur. Bedanya, jika dulu bekerja sebagai staf di bagian distribusi, kini menjadi kepala seksi di kantor wilayah Bandung Timur 3.