Terapkan Sistem Pembelajaran Berbasis IT, SMP Labshcool Cileunyi Masuk Kategori Sekolah Terbaik Nasional

CILEUNYI – SMP Labschool UPI Kampus Cibiru, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung masuk katagori 50 sekolah terpaporit tingkat Nasional.

Kepsek SMP Labschool UPI Kampus Cibiru, A.J Jamaludin. Mengatakan, dengan melaksanakan berbagai program dalam melaksanakan pembelajaran, SMP Labshcool UPI masuk katagori sekolah terbaik dan terpaporit se Indonesia.

“Saat ini kami sedang fokus dalam pengembangan proses pembelajaran dengan sistem IT, dengan adanya aplikasi tersendiri untuk persiapan dan pelaksanaan UNBK, disamping memang digunakan untuk ulangan harian dan penilaian tengah dan akhir semeter para siswa,” kata Jamaludin saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (14/1).

Menurutnya, dengan adanya program yang diluncurkan kemendikbud terkait pengembangan IT dalam pengembangan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. “Aplikasi yang kami kembangkan ini hanya bsia dibuka jika siswa tidak membuka Aplikasi lain. Aplikasi ini terkunci saat digunakan. Jika siswa menutup aplikasi ini, maka saat ulangan dianggap telah selesai,” katanya.

Jamaludin menjelaskan, pengembangan aplikasi tersebut sejalan dengan visi sekolah, yakni berbudaya terhadap lingkungan. Artinya, pengembangan aplikasi tersebut  dapat mengurangi penggunaan kertas, lebih mendekatkan siswa terhadap literasi digital, dan mendisiplinkan anak kepada penggunakan teknologi. Sehingga anak bisa menggunakan teknologi secara tepat guna untuk pembelajaran.

Jamaludin menuturkan siswa tidak setiap hari membawa gadget ke sekolah. Hal itu dilakukan siswa jika dianjurkan oleh guru, saat ada kegiatan pembelajaran yang memang harus menggunakan aplikasi dan kepentingan riset.

“Kami lebih banyak menitikberatkan terhadap pengembangan dan penguatan karakter siswanya. Selain itu, siswa juga digenjot untuk menggali potensi enterpreneurshipnya. Karakter diutamakan adalah penguatan budaya anak, mulai dari kejujuran, sopan santun, menghargai, kerja keras, penambahan di bidang enterpreneuship. Oleh karena itu penggunaan gadget hanya untuk pendukung proses pembelajaran di era digital ini,” jelasnya.

Hal yang sama dikatakan Wakasek Kurikulum Saeful Uyun, menurutnya penggunaan sistem TIK di SMP Bina Taruna sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Salah satunya yang paling menonjol adalah persiapan pelaksanaan UNBK dengan menggelar Try Out (TO) menggunakan gadget berbasis android.

Saeful mengatakan, selama proses belajar mengajar menggunakan sistem TIK tidak ditemukan adanya kendala. Bahkan, para siswa lebih antusias untuk belajar. Apalagi rata-rata siswa SMP tersebut memiliki gadget berbasis android.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan