CIMAHI – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) tahun 2019 di Kota Cimahi menjadi yang tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat ada 1.052 DBD sepanjang tahun 2019. Virus dangue tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Kasus terbanyak terjadi pada Januari 2019 yang mencapai 382 orang, dengan angka kematian sebanyak dua orang. Disusul Februari 2019 yang mencapai 204 kasus DBD, dimana satu orang meninggal dunia. Sementara satu orang meninggal di bulan Desember.
”Jumlah kasus DBD tahun 2019 itu meningkat drastis dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencapai 292 kasus,” terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Romi Abdurakhman, melalui staffnya Eka Febriana saat dihubungi, Minggu (12/1).
Menurutnya, peningkatan kasus DBD sepanjang tahun 2019 terjadi di seluruh Indonesia, bukan hanya di Kota Cimahi. Penyebabnya selain faktor curah hujan, ada juga faktor siklus lima tahun-an DBD.
”Yang paling memengaruhi biasanya dari iklim,” ujarnya.
Dengan adanya peningkatan kasus DBD diawal tahun ini, Dinas Kesehatan Kota Cimahi meminta warga tetap waspada, mengingat saat musim hujan seperti ini potensi populasi nyamuk penyebab DBD, yakni Aedes Aegypti biasanya akan meningkat.
”Januari-Februari itu populasi nyamuknya meningkat. Terus peningkatanya diseluruh Indonesia. Jadi banyak nyamuk yang nyebrang ke Kota Cimahi dari luar kota,” terangnya.
Dia menjelaskan, genangan-genangan sisa hujan yang tidak terperhatikan warga akan menjadi tempat favorit nyamuk untuk berkembangbiak.
”Musim hujan banyak genangan air, di situ banyak nyamuk baru dan populasi nyamuk meningkat,” jelasnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan persiapan. Seperti terus menggalakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pihaknya sudah memiliki konsep baru dalam melakukan PSN, yakni dengan dengan membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah. Kadernya tentu saja salah satu anggota keluarga di setiap rumah.
”Kalau pencegahan pasti dilakukan sebelum penularan. Dari mulai sekarang digiatkan lagi PSN. Strateginya kita minta tolong ke Puskesmas buat percontohan. Setiap kelurahan satu RW dulu jadi percontohan. Nanti kita evaluasi,” bebernya.
Selain dengan PSN, pihaknya juga menyiapkan petugas fogging untuk memberantas populasi nyamuk aedes aegypti, jenis nyamuk yang membawa virus dangue sehingga menyebabkan demam berdarah.