“Dari 2013 sudah 45-an (unit), dua tahun terakhir banyak yang mengajukan. Tapi batal karena beberapa daerah ada pemangkasan anggaran katanya. Saya sudah kirim ini ke Sumatera, Palembang, Padang, Lampung, Jakarta, Sumedang, Kalimantan. Terakhir, Kabupaten Bandung kemarin 10 unit,” terangnya.
Converstick buatan Kustiawan yang digunakan untuk edukasi berukuran kapasitas 1 kilogram sampah. Dari hasil pengolahan dengan volume sampah tersebut bisa menghasilkan 0,9 liter bahan bakar.
Kustiawan juga pernah mendapatkan pesanan Converstick berukuran besar dari sebuah perusahaan di Kalimantan. Dia membuat alat pengolahan sampah plastik dengan kapasitas 25 kg.
“Untuk kapasitas 1 kilo ini mengolahnya paling dua jam. Kalau yang paling besar itu saya buat 25 kg itu prosesnya 4 jam dan hasilnya sampai 23 liter. Dan yang di Kalimantan itu hasilnya dipakai untuk BBM perahu nelayan,” terangnya. (mg4/drx)