”Memang seharusnya kewajiban kontraktor untuk perbaikan kerusakan jalan itu. Tapi dari pada kita biarkan yah kita perbaiki, karena sayang sekali kalau dibiarkan. Apalagi daerah ini juga kedepannya bagus untuk di kembangkan jadi objek wisata,” akunya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Raharja, Rudi Kusmayadi menambahkan, saat ini SPAM Gambung sudah mulai beroperasi dengan 40 persen. Pengoperasian memang harus dilaksanakan bertahap. Kata dia, pada 2 Februari 2020 mendatang, mulai beroperasi penuh dengan debit 200 liter perdetik. Nantinya, air dari SPAM Gambung itu akan menambah sambungan ke wilayah Soreang kota, Katapang, Kopo hingga perbatasan Citarum. Kemudian pada 2021 perluasan sambungan ke seberang Citarum diantaranya ke Margahayu Kencana.
”Dengan adanya SPAM Gambung ini ada penambahan 35 ribu sambungan rumah. Saat ini sambungan rumah yang ada sebanyak 102 ribu sambungan rumah, jadi kalau ditambah SPAM Gambung itu sebanyak 137 ribu. Memang kalau dilihat dari jumlah penduduk Kab Bandung angka 35 ribu sambungan itu tidak signifikan cakupannya. Tapi lumayan juga dari 24 persen cakupan meningkat jadi 29 hingga 30 persen,”ujarnya.
Rudi melanjutkan, pemanfaatan SPAM Gambung ini, 90 persen untuk perumahan penduduk. Selebihnya baru bisa dipergunakan untuk pelayanan industri. ” Diharapakan, dengan meningkatnya sambungan rumah akan berdampak juga pada derajat kesehatan masyarakat dan juga nilai aset rumah milik warga,” pungkasnya. (rus)