Mendapat Suntikan Modal, BPR Kerta Raharja Optimistis Bisa Menaikkan Angka Kredit dan Aset

SOREANG – PT BPR Kerta Raharja menargetkan kenaikan aset di tahun 2020 mencapai 10,65 persen, atau setara dengan Rp 36.574.100.000. PT BPR Kerta Raharja menargetkan posisi akhir jumlah aset menjadi Rp. 379.946.259.000.

Pimpinan Divisi Umum PT BPR Kerta Raharja Bayu Andriatna mengatakan, posisi jumlah aset PT BPR Kerta Raharja di tahun 2019 senilai Rp 343.372.159.000.

“Untuk kredit sendiri diperkirakan akan naik 18,14 persen dengan nilai Rp 42.668.525.000,” kata Bayu saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/12).

Menurutnya, posisi akhir jumlah kredit di tahun 2019 mencapai Rp.235.276.526.000. Sedangkan target di tahun 2020, jumlahnya ditargetkan Rp 277. 945.111.000. Sedangkan dari tabungan, pada tahun 2020 diprediksi akan naik 8,8 persen dengan total nilai Rp 10.886.304.000. Sehingga posisi akhir jumlah tabungan di tahun 2020 mencapai Rp. 133.346.446.000. Sementara untuk tahun 2019 hanya mencapai Rp. 122.450.256.000.

“Untuk deposito sendiri akan naik 12,99 persen atau sekitar Rp 12 miliar. Jadi nanti posisi akhir deposito mencapai Rp. 104.412.840.000. Di tahun 2019 ini hanya Rp 92.412.840.000,” kata dia.

Bayu menjelaskan, laba kotor yang didapat BPR Kerta Raharja di tahun 2019 mencapai Rp 7,5 miliar. Sementara di tahun 2018 hanya mencapai Rp 7 miliar. Menurut Bayu, BPR Kerta Raharja menargetkan laba kotor di tahun 2020 mencapai Rp 8,3 miliar.

Sementara itu, untuk proyeksi PAD di tahun 2020 diperkirakan mencapai Rp 3,3 miliar. PAD tersebut akan dibayarkan pada tahun 2021. Sedangkan PAD 2019 mencapai Rp 3 miliar dan akan dibayarkan pada tahun 2020.

“Jadi untuk PAD ada kenaikan sekitar Rp 300 juta. Dari tahun ke tahun memang trennya naik. Apalagi kami juga akan menerima suntikan modal sekitar Rp 5 miliar di tahun 2020,” akunya.

Bayu menambahakan, pada tahun 2019 BPR Kerta Raharja tidak mendapatkan suntikan dana. Sedangkan 2020 direncanakan mendapatkan suntik sebesar Rp 5 miliar, hal itu terealisasi setengah dari usulan awal yang mencapai Rp 10 miliar.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan, dengan adanya suntikan modal dari pemerintah. Pihaknya optimistis aset akan naik. dengan mendapatkan Suntikan modal tersebut, PT BPR Kerta Raharja akan menaikkan kredit lebih besar dari tahun sebelumnya.

Selain itu, PT BPR Kerta Raharja juga akan mengembangkan beberapa produk kredit untuk multi guna mikro dan juga pengembangan di sektor konsumtif untuk pegawai Pemda Kabupaten Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan