Kapital memberi kekuatan penuh untuk menyajikan karya-karya yang padat dan berdesing super keras. Sang vokalis, Akbar memproyeksikan Mantra sebagai masterpiece dari Kapital, menandai kehadiran mereka setelah bertahun-tahun membisingkan Borneo. Tak hanya raungan distorsi, mereka menyertakan unsur orkestrasi yang megah sekaligus kelam, juga mengalunkan alat musik etnik Dayak hingga rapalan mantra-mantra mistis dari Suku Dayak dan Kutai.
“Album Mantra ini berisi kritikan terhadap Indonesia atas ketimpangan yang terjadi terhadap masyarakat di Kalimantan. Daerah Kalimantan kaya, tapi masyarakatnya tetap miskin tiak mendapat apa-apa. Jadi kami protes jangan hanya di ibu kota saja yang dibangun,” kata Akbar dalam Pengadilan Musik, di Cafe The Panas Dalam, Jumat (29/11).
Mantra jadi alasan Kapital diseret ke persidangan untuk diuji kelayakannya. Jika Kapital berhasil berbicara atas nama karya, Kapital akan bebas dari tuntutan dan materinya akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.
Mereka diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela di tempati oleh Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Pengadilan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.
Perwakilan DCDC Pengadilan Musik, Agus Dhanny mengatakan, alasan Kapital menjadi salah satu terdakwa pada edisi ke-38 karena mereka merupakan salah satu band yang memiliki prestasi.
“Kapital menjadi finalis pekan metal 2019 Djarum, dan Kapital juga tampil di musik kita, mereka memiliki prestasi yang luar biasa karena ranah musik metal masih sangat kecil di Kalimantan, tapi Kapital membuktikan metal bisa diterima di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Atap Promotion, Uwi Fitriani mengungkapan, bahwa Kapital ini sebagai band dari luar Jawa. “Kapital ini intuk menjawab pertanyaan dari orang-orang kenapa band-nya selalu Bandung dan sekitarnya, maka kita hadirkan Kapital,” katanya.
Uwi menambahkan, Kapital sebagai band yang sedang berkembang dengan menghasilkan karya terbaik. “Kapital ada karya baru, kebetulan mereka lagi tour dari daerah pulau Jawa seminggu. Jadi kami merasa ini waktu yang pas. Dan sebenarnya kita liat karakternya cukup kuat dengan mereka membawa hal hal tradisional yang unik,” pungkasnya. (adv/mg4/drx)