BANDUNG– Diwakili tiga pengusaha tekstil mandiri lokal di antaranya H. Rudi Moch Sakhriar dari CV. Ristie Raya Lestari yang memproduksi sarung tenun. H. Hafid Zaenal Mutaqin dari UD. Purnama selaku pengusaha trading benang dan H. Reza Mochammad Rijaludin, SH. dari CV. Aulia Textile Industries.
Masing-masing menyampaikan keluhan atas nasib usaha mereka yang dalam beberapa bulan terakhir merasakan tingginya persaingan produk lokal dengan produk impor. H. Rudi M. Sakhriar sebagai Ketua Komunitas Pengusaha Tekstil Majalaya menyampaikan keuntungan tidak seimbang dengan biaya produksi, akibat daya beli masyarakat yang rendah dan pemasaran yang lemah.
Sementara H. Hafid, pengusaha benang lokal menyampaikan: “Saya berharap pemerintah memperhatikan para pengusaha lokal mandiri dari pemodalan dan juga dengan menekan keran impor, untuk meningkatkan daya beli masyarakat ke produk lokal,” katanya.
H. Rudi juga mengimbau kepada seluruh rekan sesama pengusaha tekstil lokal untuk lebih fokus ke pengembangan usaha dan market. “Mari kita bangun perekonomian menuju Indonesia SDM unggul, tidak perlu lagi ikut-ikut kegiatan yang tidak menguntungkan buat kita,” imbuh H. Rudi. (rls/drx)