CIMAHI – Penyelenggaraan pertandingan Piala Soeratin U-15 2019 dikeluhkan Bone FC. Pasalnya, sebagai tuan rumah Bone FC merasa dirugikan oleh kebijakan regulasi yang diberikan Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jawa Barat.
Club sepakbola yang masuk di grup D pada piala Soeratin, bukan hanya sebagai peserta saja namun Bone FC justru harus bertindak layaknya penyelenggara kompetisi. Dimana sebagai tuan rumah mereka harus menyediakan lapangan pertandingan, perangkat pertandingan, dan akomodasi peserta pertandingan lainnya.
Manajer Bone FC U-15, Ray Manurung, mengatakan persyaratan yang wajib dipenuhi timnya diberitahukan oleh pihak Asprov dua hari sebelum hari H pelaksanaan kompetisi.
”Kalau pemberitahuan soal lapang memang dari beberapa bulan lalu. Tapi dua hari sebelum hari H, kami wajib menyediakan wasit, ballboy, bola, bendera fairplay, sampai speaker juga jadi tanggung jawab kami,” ujar Ray saat ditemui di Lapangan Pusdikjas, Kota Cimahi, baru-baru ini.
Yang lebih parah, lanjutnya, akomodasi transportasi dan penginapan bagi peserta yang masuk dalam grup D serta akomodasi wasit menjadi tanggungan Bone FC.
”Ini jadi mengganggu persiapan tim. Harusnya kami fokus sebagai peserta malah fokus juga sebagai panitia penyelenggara. Akhirnya kami protes, tapi perwakilan Asprov yang datang di rapat sehari sebelum hari H, tidak bisa mengambil keputusan,” terangnya.
Oleh sebab itulah Bone FC mengeluhkan kompetisi Piala Soeratin ini. Sebab, mereka harus memenuhi kewajiban tambahan di luar non teknis.
”Biasanya tuan rumah hanya berkewajiban menyediakan lapangan tempat pertandingan saja, tapi ini justru harus bertanggungjawab kepada semua hal yang menyangkut perangkat pertandingan,” kata Ray yang juga menjabat Manager Timnas U15 Kemenpora RI.
Menurutnya kewajiban tambahan itu jelas membuat pihaknya kelimpungan mengingat semuanya berdampak kepada cost yang harus disiapkan. Dirinya sempat mencoba mengontak pihak Asprov Jabar tapi tidak ada solusi yang diberikan terkait persoalan ini.
Kondisi itu diperparah lagi dengan rencana penyelenggaraan pertandingan Grup A juga akan diselenggarakan di Lapangan Pusdikjas Cimahi. Padahal awalnya dalam technical meeting yang bertanding di Pusdikjas hanya Grup D yang terdiri dari Bone FC selaku tuan rumah, kemudian Maung Anom, Bandung Legend, dan Aljabar. Setelah pihaknya protes akhirnya pertandingan Grup A dipindahkan ke tempat lain.