CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi berharap para atlet bisa membawa Kota Cimahi masuk 10 besar dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat tahun 2022 yang akan berlangsung di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Subang dan Kota Tasikmalaya.
Harapan itu disampaikan Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna dalam acara Pemberian Penghargaan bagi Insan Olahraga Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Kota Cimahi Tahun 2019′ di Gedung Techno Park Cimahi, Jalan Raya Baros, Sabtu (2/11).
”Kemarin (Porda 2018) ke-18. Mudah-mudahan (Porda 2022) bisa masuk 10 besar,” kata Ajay.
Dikatakannya, Pemkot Cimahi berharap kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi yang baru bisa memacu prestasi para atlet asal Kota Cimahi agar semakin berprestasi.
Meskipun saat ini, Ajay mengakui sarana dan prasarana penunjang latihan dan pembinaan yang dimiliki Pemkot Cimahi masih kurang. Apalagi, revitalisasi Kompleks Stadion Sangkuriang urung terealisasi dalam waktu dekat ini.
”Mohon maaf, belum ada fasilitas olahraga (yang memadai). Akan kami tingkatkan,” ucapnya.
Meski minim fasilitas olahraga, lanjut Ajay, para atlet Kota Cimahi masih bisa berprestasi. Seperti dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popwilda) II Jawa Barat dan Festival Pencak Silat Tingkat Jawa Barat Tahun 2019.
Atas raihan prestasi itu Pemkot Cimahi melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi memberikan apresiasi terhadap 36 atlet dan tujuh pelatih yang dianggap sudah mengharumkan nama Kota Cimahi.
Mereka merupakan para atlet berprestasi itu mewakili beberapa Cabang Olahraga (Cabor) seperti tenis meja, sepak takraw, pencak silat, tarung derajat, atletik, senam dan renang.
”Alhamdulillah mereka sudah berhasil mengharumkan nama Kota Cimahi. Ini sebagai apresiasi, Pemkot Cimahi menyampaikan sedikit ‘kadeudeuh’,” ujarnya.
Dengan prestasi itu, para atlet diguyur hadiah. Untuk atlet beregu yang mendapatkan medali emas mendapat uang pembinaan Rp 4 juta. Sementara atlet perorangan yang mendapat medali emas mendapat uang pembinaan Rp 1,5 juta, dan atlet perorangan peraih medail perak mendapatkan Rp 1 juta.
”Saya perintahkan Disbudparpora tahun depan supaya ditingkatkan sebagai morivasi (bagi para atlet),” kata Ajay.