Mufidah Kalla Bagikan Merpati Peliharaan, Ma’ruf Boyongan Bawa Sarung

Jusuf Kalla (JK) dan Kiai Ma’ruf Amin (KMA) menjalani kehidupan berbeda mulai kemarin. JK dan keluarganya kembali ke aktivitas sosial, sedangkan Kiai Ma’ruf segera boyongan ke rumah dinas dan berkantor di Istana Wapres.

RUANG utama di rumah dinas (rumdin) wakil presiden kemarin siang terlihat ramai. Seluruh keluarga besar Jusuf Kalla (JK) berkumpul. Selain itu, tampak sejumlah pegawai Setwapres serta para personel Paspampres.

Dengan ramah JK meladeni yang ingin berfoto bersama. Sekitar pukul 14.00 WIB JK bersama Mufidah Jusuf Kalla keluar dari ruangan untuk menuju mobil. Namun, sebelum masuk mobil, dia memberikan sedikit komentar kepada sejumlah wartawan.

”(Berkumpul, Red) dengan anak-anak, dengan cucu-cucu. Bercengkerama siapin pindah. Gitu aja,” katanya. JK menuturkan, proses kemas-kemas barang pribadi masih terus dilakukan. Seminggu terakhir mulai kemas-kemas, tetapi masih saja ada barang. ”(Kemas-kemasnya, Red) pelan-pelan. Setelah pelantikan, di rumah saja. Di (rumah, Red) Kebayoran,” tuturnya. Yang dimaksud rumah Kebayoran adalah rumah pribadi JK di Jalan Brawijaya, kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru.

Soal rencananya bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin (KMA), JK mengatakan pasti bertemu saat pelantikan. Sebab, dia akan duduk bersanding dengan KMA. Menurut JK, sampai sebelum pelantikan, dirinya sudah dua kali bertemu KMA. Dia mengatakan, banyak yang dirindukan dari rumah dinas di Jalan Diponegoro. Mufidah menimpali, dirinya memiliki banyak piaraan burung merpati. Tempatnya persis di seberang pintu masuk utama rumah dinas. ”Itu ada merpati banyak. Nanti dibagi-bagi,” katanya, lantas tersenyum. Setelah itu, JK dan Mufidah masuk ke mobil untuk menuju gedung DPR.

Pada kesempatan sebelumnya, JK mengatakan selalu ditanya wartawan soal aktivitasnya setelah tidak jadi Wapres. JK menuturkan, selama beberapa bulan terakhir selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari 20 media lebih. ”(Pertanyaannya, Red) Setelah ini apa? Setelah ini saya istirahat dulu sebulan–dua bulan,” katanya. Setelah itu dia kembali mengurus kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Setelah tak lagi menjadi Wapres, JK akan ngantor di tiga tempat. Yakni, kantor PMI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan kantor di perusahaannya sendiri. Meskipun tidak lagi terlibat langsung pada aktivitas perusahaan, dia tetap memiliki kantor. ”Kalau ingin ketemu saya, tentu mudah bertemu pada kesempatan itu,” katanya.

Tinggalkan Balasan